25 Juli 2012

Makam Ulama Penyebar Islam di Majapahit Dibanjiri Peziarah

Mojokerto - Perkembangan Islam di Tanah Jawa, takkan pernah lepas dari peranan ulama yang tergabung dalam Wali Songo. Di Mojokerto, tak banyak yang tahu jika di massa kejayaan kerajaan Majapahit ada ulama bernama Sayyid Jumadil Kubro.

Ulama besar di massa kerajaan Hindu ini merupakan 'Punjer Wali Songo' atau biasa disebut sesepuh wali di Tanah Jawa. Sayyid Jumadil Kubro merupakan keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Ulama ini dimakamkan di Desa Sentonorejo, Trowulan Mojokerto.

Menurut ahli sejarah, dari Sayyid Jumadil Kubro ini, terlahir sejumlah ulama besar yang tergabung dalam majelis Wali Songo. Diantaranya Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, serta Sunan Bonang yang berada di Tuban.

Komplek makam Sayyid Jumadil Kubro atau Makam Troloyo diyakini keberadaannya sejak tahun 1368 masehi. Hal ini berdasarkan batu nisan pertama yang ditemukan di Trowulan yang terpahat tahun 1290 Saka (1368 Masehi).

Tidak seperti makam Islam pada umumnya, komplek makam Troloyo sangat kental dengan nuansa Jawa seperti penggunaan angka tahun dengan huruf Sansekerta dan batu nisan yang menyerupai Lingga dan Yoni (bentuk batu nisa pahatan dari bebatuan).

Sayyid Jumadil Kubro diperkirakan meninggal pada 15 Muharam 875 Hijriyah atau sekitar tahun 1376 Masehi. Hampir setiap hari, peziarah dari berbagai daerah datang untuk memanjatkan doa di Makam Troloyo ini. Selama puasa, makam tak pernah lengang dari peziarah.

"Ini kan bebuyutnya Wali Songo jadi kita harusnya ke Makam Troloyo dulu sebelum ke Wali Songo lainnya," kata Tohari (30), peziarah asal Probolinggo saat ditemui detiksurabaya.com, Rabu (25/7/2012).

Anda penasaran Makam Troloyo ini? Ziarah saja ke Trowulan. Makam ini terletak sekitar 15 Km arah barat pusat Kota Mojokerto. Makam ini mulai ramai setelah Gus Dur, yang kala itu menjabat Presiden RI ke-4, berziarah ke makam ini. Sejak saat itu, makam mulai ramai.

Selain itu makam Sayyid Jumadil Kubro, dalam komplek pemakaman Troloyo juga terdapat makam kuno, yakni makam Tumenggung Satim Singomoyo di sisi kiri, Nyi Endang Roro Kepyur (penari), Tumenggung Patas Angin, Kencono Wungu dan Anjasmoro, Senopati Sunan Ngudung (Ayah Sunan Kudus) dengan panjang 4 meter.

Selain itu ada Kubur Telu (Syeh Abdul Qodir Jaelani Assyni, Syeh Maulana Sekhah, Syeh Maulana Ibrahim), kubur pitu (Noto Suryo, Noto Kusumo, Gajah Permada, Sabda Palon, Noyo Genggong, Mbah Kinasih).
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: