27 Juli 2012

Perjalanan Panjang menuju Haiti dan kisah Syndrome Pasca CTO itu

Bergabung dengan UN Mission memang sudah jadi angan2 sejak lama. Pada tahun 2005 pernah melamar sebagai MILOBS. Tapi kalah seleksi bahasa Inggris di SUAD. Ediannn… Adik-adik letting pada jago2 semua bahasa inggrisnya. Sejak itu enggak pernah lagi ngelamar/ mendaftarkan diri untuk UN Mission apapun karena focus belajar persiapan tes sesko jadi prioritas nomer wahid. Cilakanya tes sesko sampe empat kali enggak lulus2. Segala daya upaya dan sumber daya sudah dikerahkan all out. Tapi rupanya manusia berencana, Tuhan jua yg menentukan. Baru tahun 2010 kemaren lulus sesko di Malaysia. Ga dapat di dalam, sesko di Luar Negeri juga ga apa2 lah… :)

Selesai “Nyesko” balik ke Tanah Air pertengahan Desember 2010 dan dapat penempatan di Kodam XVI/Pattimura Ambon sebagai Dandenzibang. Setelah urus sana urus sini, Tepat tanggal 3 Februari 2011 pukul 01.00 dini hari (Pas Imlek tuhh…), saya terbang ke Ambon. Hari-hari di Ambon saya jalani seperti air mengalir saja. Weekend menjadi saat yg paling ditunggu-tunggu. saya bersama beberapa rekan perwira lainnya biasa menghabiskan weekend di tengah laut. Mancing mania… MANTAABBB! hahahaha

Kira2 tanggal 29 Juni 2011 pukul 11.00 WIT saya mendapat telp dari Kapten Burhan dari Bincab Direktorat Zeni TNI – AD. Isi percakapan berkisar tentang penawaran penugasan sebagai Military Staff Officer di Haiti. Tanpa pikir panjang langsung aja saya menyatakan BERSEDIA!”
Dimanakah Haiti itu persisnya?:

Haiti Map Locator
Lebih lanjut Kapten Burhan menjelaskan, bahwa pada tanggal 4 Juli, saya harus sudah melapor ke SOP Mabes TNI Cilangkap untuk mengikuti proses seleksi. Buset dah… tanggal tua begini, belom gajian, musti beli tiket pesawat Ambon – Jakarta hampir 2 jutaan.. hiks. Tapi sekali lagi Tuhan buka jalan, rejeki datang, tiket di tangan. Akhirnya tanggal 2 Juli 2011, diriku meninggalkan Ambon menuju Jakarta.

Proses seleksi berjalan mulus, sampai saya dinyatakan keluar sebagai “pemenang” dan berhak untuk berangkat Misi UN di Haiti. Segera saya adakan kontak dengan personel Indonesia juga yg sedang bertugas di Haiti yaitu Kompol Juliarman Pasaribu. Komunikasi intens hanya dapat dilakukan melalui BBM (BlackBerry messenger). Setelah terjadi beberapa kali penundaan, pada tanggal 15 Agustus 2011 pukul 18.05 WIB saya berangkat dgn menumpang Emirates Airlines rute Jakarta – Dubai – Los Angeles – Miami – Port Au Prince. Cilakanya saya malah lupa ngasi tau Kompol Juliarman pasaribu dkk tentang keberangkatan saya. Hal ini berakibat saya jadi nggak ada yang jemput ketika tiba di Port Au Prince. 

Perjalanan Jakarta – Dubai tidak masalah karena hanya -/+ 7 jam. Begitu miber lagi Dubai – Los Angeles… bujug dah busett, lama amittt ga nyampe2. Semua stok film udah tak bukain semua. Ada hal konyol yg terjadi pada diriku di pesawat. Karena blm sempat nonton Kungfu Panda 2, begitu duduk langsung aja tak puter itu film sembari masang headphone untuk dengerin audionya. Nah… si “Po” Panda Sakti lakon utamanya kan kocak banget tuh. Ga berasa saya ketawa ngakak kenceng banget.. sampe orang2 sekitar saya pada nengok ke saya semua. Huahahahaha….. kacau deh. Total jenderal mungkin 17 jam-an ada kali yah.
Nyampe LA langsung buru2 keluar bandara… nyari udara segar sembari ngrokoookk…. Bayangin aja bro, mulut asem selama 17 jam. 

Singkat cerita, setelah transit di LA (Los Angeles) dan Miami…. Tanggal 17 Agustus 2011 pukul 10.05 waktu setempat saya tiba di Port Au Prince Haiti. Tanpa “ba bi bu” ambil taksi ikut aja ama orang yg nawarin taksi. Bayangan saya minimal kayak di Jakarta gitu, gampang nyari taksi sedan di bandara. Begitu nyampe di parkiran: buset dahhh….!! Taksi gelap Nissan model Nissan Terano yang udah pada bodol (Maksudnya: Amburadul) gitu. 

Airport of Port-au-Prince, Haiti
Aéroport, Port-au-Prince
The Port Au Prince Airport.
Airport Entrance_5213
_Gebleg benerr… _ tapi berhubung sopir taksi itu satu2nya yg bisa ngomong English, ya udah lah.
Tap Tap

Ternyata perjuangan belom selesai sampe di situ. Dalam rangka mencari kantor urusan Personel MINUSTAH buat Check-In, salah2 mulu. Lagian nanya ama sekuriti di gerbang, juga pada lholaaak-lholok semua ga ada yg tau… ampun deh. Dari LogBase, Delta Camp, Workshop depan Logyard, saaaampe ke Depan Nepbat di Charlie Camp ga ada yang tau juga di mana tempat buat check in. Finally.. ketika balik lagi ke LogBase, ketemu juga ama orang yang tau di mana saya harus check in. Dia bilang musti ke Kantor U1 di Delta Camp.

Entrada do Head Quarter

Dari MINUSTAH LogBase naik taksi yg sama ke Delta Camp. Sampai di Delta Camp sama supervisor sekuriti di arahlan ke Kantor U1. Sementara itu… taksi masih saya suruh menunggu di pinggir jalan di depan gerbang Delta Camp. Setelah yakin, barulah saya kembali lagi ke depan, bayar taksi dan ambil koper saya.
Selesai ngisi form check-in… saya keluar ruangan dan tanpa sengaja ketemu sama Iptu Rizky Siregar (Kiky). Langsung aja tak panggil… “Eh dik, si Arman di mana?” Dia bilang kalo Arman lagi CTO tapi ada di rumah. Sama Kiky di ajak masuk ke kantornya dan ketemulah sama Kompol Eka Syarif. Lalu atas kebaikan mereka berdua, saya diantarkan oleh Kiky ke rumah tempat mereka tinggal di Apartment Kavanysha.
Hari-hari selanjutnya mulailah saya melakukan orientasi di tempat tugas yg baru. Selama jatah MSA saya belom keluar, untuk hidup tiap harinya saya nebeng sama rekan2 Polri yg telah lebih dulu menjalankan misi di MINUSTAH. “Thank you so much bro n sist… I owe you much”

Ketika saya menyelesaikan tulisan ini, sudah -/+ 2,5 bulan saya berada di Misi MINUSTAH Haiti ini. Sudah pula eligible untuk mengambil CTO. CTO (Compensatory Time-Off) pertama saya ambil tepat pada 6 November s/d 23 November lalu. Lumayaannn…. Sejenak kembali ke peradaban. Hehehe…..
Eeeee….. balik dari CTO, si Kang Luigi ngledekin lewat inbox FB. Katanya saya masih kena CTO syndrome. But, by the way… otw busway… beliaunya tepat sekali. Gejala CTO syndrome antara lain:
  • Lupa password login, dari mulai network login, email login, dan semua urusan passwords entry.
  • Males makan di kafetaria mission, yang ada ngabisin jatah indomie dan bumbu2 bekal dari kampung (Hobby baru: Doyan masak!)
  • Nelpon ke kampung halaman lebih sering
Kang Luigiii !! – Anda benaaaarrr Huahahahahahaha…. :D :D :D
Nah, sekarang coba perhatikan jempretan dibawah ini dengan seksama:


Dan inilah dia keluarga besar Garuda Merah Putih di Haiti, mohon doakan kita sukses mengemban misi PBB pada tugas/jabatan masing-masing selama bertugas di Haiti. Amin!.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: