26 Juli 2012

Tips Menghadapi Polisi Gadungan

Polda Metro Jaya menanggapi serius adanya modus penipuan melalui telepon yang membawa nama polisi belakangan ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto meminta masyarakat yang pernah menjadi korban segera melapor ke polisi.

"Tanyakan secara detail siapa namanya, pangkatnya, dan dari satuan mana, lalu segera laporkan ke polsek atau polres terdekat," kata dia kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/7).

Rikwanto meminta masyarakat yang menjadi korban untuk mencetak daftar panggilan masuk ke teleponnya. Hal itu dilakukan guna mengetahui nomor telepon orang yang mengaku menjadi anggota polisi itu.

"Nanti, minta print out ke Telkom soal panggilan masuk jam segini-segini kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya atau ke polisi setempat untuk dilacak nomornya," kata dia.

Pihaknya berjanji akan menindak tegas pelaku tersebut. Karena itu ia mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak segera percaya dengan upaya penipuan yang dilakukan para pelaku tersebut.

"Laporkan nanti akan kita proses," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, modus penipuan melalui telepon marak belakangan ini. Pelaku yang mengaku sebagai polisi menyasar calon korbannya melalui telepon rumah dan mengabarkan bahwa salah satu anggota keluarga calon korban tengah ditangkap polisi karena kasus narkoba.

Hal ini menimpa salah seorang warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, bernama Dedi. Saat itu sang polisi gadungan menghubungi telepon rumah yang kebetulan diangkat oleh sang ibu. Ketika diangkat, sang polisi gabungan langsung melakukan modus penipuannya dengan mengabarkan bahwa Dedi telah ditangkap polisi karena kasus narkoba.

"Ibu saya langsung syok dan menangis waktu itu," kata Dedi kepada merdeka.com, Kamis (26/7).

Melihat sang ibu menangis, kakak Dedi, Mamay, langsung mengambil telepon yang dipegang sang ibu. Mamay kemudian menyapa sang polisi gadungan.

"Kepada kakak saya si polisi gadungan kembali mencoba menipu dengan mengabarkan bahwa saya tertangkap polisi karena kasus narkoba," kata dia.

Namun, Mamay tak mau percaya begitu saja. Ia kemudian meminta berbicara dengan adiknya. Polisi gadungan itu kemudian memberikan teleponnya kepada seseorang yang diakuinya bernama Dedi. "Tapi kakak saya tahu itu bukan saya," kata dia.

Sadar telah ditipu, Mamay kemudian meminta berbicara dengan pelaku yang mengaku polisi. Mamay kemudian memarahi sang pelaku yang begitu tega melakukan penipuan yang mengakibatkan sang ibu sampai syok.

"Waktu dimarahi, pelaku malah tertawa-tertawa seperti ga punya dosa," kata dia.

Setelah telepon ditutup oleh pelaku, Mamay pun mencoba menelepon Dedi untuk menenangkan sang ibu yang masih syok. "Saya bingung pas ditelepon kakak saya, karena saya tak kenapa-kenapa, tak ditangkap polisi juga," kata dia.

Menurutnya, berdasarkan cerita sang kakak, pelaku sepertinya mencoba mencari keuntungan dengan cara memeras. Sebab, setelah pelaku mengabarkan kabar palsu itu, ia lantas menanyakan apakah pihak keluarga mau mengurus korban dengan cara menembus dengan uang.

"Pelaku waktu itu bilang, 'bagaimana, mau diurus?," kata dia.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: