Soal mobil Hybrid, Malaysia jauh lebih maju ketimbang Indonesia. Ketika
di sini masih tarik-ulur soal regulasi mobil bertenaga kombinasi mesin
konvensional dan baterai itu, sudah puluhan ribu mobil hybrid beredar di
Negeri Jiran. Bahkan, Honda Jazz Hybrid yang sudah diluncurkan Maret
lalu, kini dirakit di Alor Gajah, pabrik Honda Malaysia dan
peluncurannya resmi dilakukan, kemarin (23/11).
Peluncuran dihadiri Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia, Datuk Mukhriz Tun Mahatir. Harganya dipatok 89.900 RM atau setara Rp 283 juta on the road plus asuransi. Banderol CKD ini lebih murah 4.900 RM (Rp 15,4 juta) bila dibandingkan versi CBU.
Cukup banyak perbedaan, seperti tata letak beberapa tombol yang dipindahkan untuk menyesuaikan gaya mengemudi setir kanan. Tuas lampu sein sudah dipindah ke kanan, dan Multi Information Display (MID) yang digeser mendekati tombol cruise control.
Versi CKD menggunakan rem teromol di belakang dan dual airbag untuk fitur keselamatan. Ini berarti ada pengurangan spesifikasi, di mana peranti rem versi CBU sudah cakram di keempat roda dan enam kantung udara. Ada penambahan mode gigi ”L” pada tuas transmisi, dan perubahan informasi penunjuk bahan bakar yang sebelumnya 1-0 menjadi F-E.
Perbedaan lainnya ada pada radius putar, 5,39 meter untuk versi CKD dan 5,41 meter di CBU. Dengan berbagai pengurangan komponen, berat keseluruhan turun 7 kg dari 1.666 kg pada versi CBU.
Spesifikasi memang diturunkan, tapi ada alasan yang mendasari. Tujuan utama lebih memasyarakatkan teknologi hybrid di Malaysia. Apalagi, CEO Honda Malaysia, Yoiciro Ueno mengatakan bahwa komponen lokal yang terkandung di versi CKD ini mencapai 10 persen, dan akan naik secara bertahap di masa mendatang.
“Saya bangga mengatakan bahwa 69 persen dari peredaran mobil hybrid di Malaysia adalah milik Honda. Kami menargetkan Jazz Hybrid rakitan lokal ini terjual 4.800 unit di 2013,” terang Ueno
Peluncuran dihadiri Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia, Datuk Mukhriz Tun Mahatir. Harganya dipatok 89.900 RM atau setara Rp 283 juta on the road plus asuransi. Banderol CKD ini lebih murah 4.900 RM (Rp 15,4 juta) bila dibandingkan versi CBU.
Cukup banyak perbedaan, seperti tata letak beberapa tombol yang dipindahkan untuk menyesuaikan gaya mengemudi setir kanan. Tuas lampu sein sudah dipindah ke kanan, dan Multi Information Display (MID) yang digeser mendekati tombol cruise control.
Versi CKD menggunakan rem teromol di belakang dan dual airbag untuk fitur keselamatan. Ini berarti ada pengurangan spesifikasi, di mana peranti rem versi CBU sudah cakram di keempat roda dan enam kantung udara. Ada penambahan mode gigi ”L” pada tuas transmisi, dan perubahan informasi penunjuk bahan bakar yang sebelumnya 1-0 menjadi F-E.
Perbedaan lainnya ada pada radius putar, 5,39 meter untuk versi CKD dan 5,41 meter di CBU. Dengan berbagai pengurangan komponen, berat keseluruhan turun 7 kg dari 1.666 kg pada versi CBU.
Spesifikasi memang diturunkan, tapi ada alasan yang mendasari. Tujuan utama lebih memasyarakatkan teknologi hybrid di Malaysia. Apalagi, CEO Honda Malaysia, Yoiciro Ueno mengatakan bahwa komponen lokal yang terkandung di versi CKD ini mencapai 10 persen, dan akan naik secara bertahap di masa mendatang.
“Saya bangga mengatakan bahwa 69 persen dari peredaran mobil hybrid di Malaysia adalah milik Honda. Kami menargetkan Jazz Hybrid rakitan lokal ini terjual 4.800 unit di 2013,” terang Ueno
http://otomotif.kompas.com
0 Please Share a Your Opinion.: