Surabaya - Duaarrr, sebuah ledakan terdengar setelah KM Sinarjaya belabuh sekitar satu setengah jam dari Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak. Ternyata mesin utama kapal (main engine) meledak dan terbakar. Jangan salah dulu, kejadian ini hanyalah adegan latihan evakuasi medis udara TNI AL.
Adegan kemudian berlanjut. Nahkoda kapal maupun anak buah kapal (ABK) saat itu diwaspadai adanya bahaya kebakaran dan kebocoran hingga kapal miring serta tenggelam. Latihan ini, diakui sebagai bentuk antisipasi para prajurit TNI AL atas banyaknya kecelakaan laut yang terjadi di Indonesia.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Sugianto saat hadir di lokasi juga menyadari bahwa jumlah kecelakaan kapal di laut cukup tinggi. Untuk itu, kemampuan personel dan unsur-unsur Pesud TNI AL mesti ditingkatkan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat. Mulai dari tahap evakuasi udara hingga kemampuan soal komando, kendali, komunikasi, komputer dan intelijen (K4I) secara optimal.
Benar saja,nahkoda KM Sinarjaya saat itu terlihat terlatih menenangkan para penumpang dan semua awak kapal. Tak hanya itu, sikap siaga nahkoda untuk menginformasikan keadaan darurat melalui radio kepada stasiun radio pantai Syahbandar terdekat merupakan tugas penting.
"Kami menyadari, tingkat kecelakaan di laut masih tinggi. Untuk itulah latihan evakuasi medis udara ini digelar guna menyiagakan prajurit," kata Laksamana Pertama TNI Sugianto di Dermaga Ujung, Kamis (12/7/2012).
Dalam latihan ini juga dipraktikkan saat Pesud Nomad Patmar melakukan pola pencarian SAR pararel di ketinggian 1000 feet. Kemudian KM Sinar Jaya ditemukan pada koordinat 07 11 44,66 S - 112 43 45,16 E.
Dengan kondisi kapal yang sudah terbakar, banyak penumpang dan awak kapal melompat ke laut. Saat itu, para korban menyalakan hand flare untuk memberikan tanda kepada heli bell-412 nomor lambung HU-418 yang bergerak menuju lokasi.
Sebanyak 6 orang tim rescue bersama captain pilot, heli melaju pada ketinggian 10 feet di atas permukaan laut. Saat melihat ada korban selamat yang mengambang di laut, tim rescue segera menolong dengan ikut terjun ke laut. Kemudian korban diangkut menggunakan perahu karet.
Begitu juga untuk pertolongan pada korban yang masih bertahan di atas kapal terbakar. Heli BO-105 SAR dengan captain pilot LTT JOKO dan LTT Sinaga mengevakuasi korban dengan teknik horse collar.
Untuk korban yang mengalami luka berat dengan kondisi kritis disimulasikan langsung dibawa ke RSAL. Sementara korban selamat yang meloncat ke laut dibawa menuju rumah sakit lapangan yang ada di Dermaga Ujung.
Latihan evakuasi medis udara TNI AL ini tentu melibatkan banyak pihak. Selama kurang lebih dua jam, pasukan yang terdiri dari rescuer SAR, Pesud TNI AL, Lantamal V Surabaya, Lanudal Juanda, tim kesehatan RSAL cukup menyita perhatian penumpang turun di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Adegan kemudian berlanjut. Nahkoda kapal maupun anak buah kapal (ABK) saat itu diwaspadai adanya bahaya kebakaran dan kebocoran hingga kapal miring serta tenggelam. Latihan ini, diakui sebagai bentuk antisipasi para prajurit TNI AL atas banyaknya kecelakaan laut yang terjadi di Indonesia.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Sugianto saat hadir di lokasi juga menyadari bahwa jumlah kecelakaan kapal di laut cukup tinggi. Untuk itu, kemampuan personel dan unsur-unsur Pesud TNI AL mesti ditingkatkan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat. Mulai dari tahap evakuasi udara hingga kemampuan soal komando, kendali, komunikasi, komputer dan intelijen (K4I) secara optimal.
Benar saja,nahkoda KM Sinarjaya saat itu terlihat terlatih menenangkan para penumpang dan semua awak kapal. Tak hanya itu, sikap siaga nahkoda untuk menginformasikan keadaan darurat melalui radio kepada stasiun radio pantai Syahbandar terdekat merupakan tugas penting.
"Kami menyadari, tingkat kecelakaan di laut masih tinggi. Untuk itulah latihan evakuasi medis udara ini digelar guna menyiagakan prajurit," kata Laksamana Pertama TNI Sugianto di Dermaga Ujung, Kamis (12/7/2012).
Dalam latihan ini juga dipraktikkan saat Pesud Nomad Patmar melakukan pola pencarian SAR pararel di ketinggian 1000 feet. Kemudian KM Sinar Jaya ditemukan pada koordinat 07 11 44,66 S - 112 43 45,16 E.
Dengan kondisi kapal yang sudah terbakar, banyak penumpang dan awak kapal melompat ke laut. Saat itu, para korban menyalakan hand flare untuk memberikan tanda kepada heli bell-412 nomor lambung HU-418 yang bergerak menuju lokasi.
Sebanyak 6 orang tim rescue bersama captain pilot, heli melaju pada ketinggian 10 feet di atas permukaan laut. Saat melihat ada korban selamat yang mengambang di laut, tim rescue segera menolong dengan ikut terjun ke laut. Kemudian korban diangkut menggunakan perahu karet.
Begitu juga untuk pertolongan pada korban yang masih bertahan di atas kapal terbakar. Heli BO-105 SAR dengan captain pilot LTT JOKO dan LTT Sinaga mengevakuasi korban dengan teknik horse collar.
Untuk korban yang mengalami luka berat dengan kondisi kritis disimulasikan langsung dibawa ke RSAL. Sementara korban selamat yang meloncat ke laut dibawa menuju rumah sakit lapangan yang ada di Dermaga Ujung.
Latihan evakuasi medis udara TNI AL ini tentu melibatkan banyak pihak. Selama kurang lebih dua jam, pasukan yang terdiri dari rescuer SAR, Pesud TNI AL, Lantamal V Surabaya, Lanudal Juanda, tim kesehatan RSAL cukup menyita perhatian penumpang turun di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
0 Please Share a Your Opinion.: