Raksasa elektronik Jepang, Toshiba, meluncurkan robot yang diklaim tahan
radiasi tinggi. Robot ini digadang-gadang bisa digunakan untuk membantu
dalam bencana nuklir.
Toshiba meluncurkan robot berkaki empat tersebut di Yokohama, Rabu, 21 November. Perusahaan itu mulai mengembangkan robot setelah terjadi gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011.
Tujuannya adalah untuk menjangkau bejana-bejana yang penuh radiasi di pembangkit tenaga nuklir yang hancur akibat bencana alam tersebut.
"Kita memerlukan robot-robot untuk menjangkau tempat-tempat itu dan pertama-tama untuk memeriksa apa yang ada di sana," kata manajer senior Toshiba, Goro Yanase, seperti dikutip kantor berita AP.
Robot bisa mendaki puing-puing reruntuhan dan masuk ke tempat-tempat teradiasi yang terlalu berbahaya bagi manusia.
Inovasi paling penting di robot itu, menurut Toshiba, adalah jaringan nirkabel yang dikendalikan di tengah radiasi tinggi dan secara otomatis akan mencari transmisi lebih baik apabila sinyal lemah.
Namun Toshiba mengakui bahwa robot memerlukan waktu lebih lama apabila medan yang dilalui tidak rata dan polanya tidak teratur, seperti reruntuhan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Bila sampai jatuh, robot tidak akan mampu berdiri sendiri. Perusahaan listrik Tokyo Electric Power mengatakan mungkin akan menggunakan robot untuk memeriksa bejana penurun tekanan di PLTN Fukushima. http://www.metrotvnews.com
Toshiba meluncurkan robot berkaki empat tersebut di Yokohama, Rabu, 21 November. Perusahaan itu mulai mengembangkan robot setelah terjadi gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011.
Tujuannya adalah untuk menjangkau bejana-bejana yang penuh radiasi di pembangkit tenaga nuklir yang hancur akibat bencana alam tersebut.
"Kita memerlukan robot-robot untuk menjangkau tempat-tempat itu dan pertama-tama untuk memeriksa apa yang ada di sana," kata manajer senior Toshiba, Goro Yanase, seperti dikutip kantor berita AP.
Robot bisa mendaki puing-puing reruntuhan dan masuk ke tempat-tempat teradiasi yang terlalu berbahaya bagi manusia.
Inovasi paling penting di robot itu, menurut Toshiba, adalah jaringan nirkabel yang dikendalikan di tengah radiasi tinggi dan secara otomatis akan mencari transmisi lebih baik apabila sinyal lemah.
Namun Toshiba mengakui bahwa robot memerlukan waktu lebih lama apabila medan yang dilalui tidak rata dan polanya tidak teratur, seperti reruntuhan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Bila sampai jatuh, robot tidak akan mampu berdiri sendiri. Perusahaan listrik Tokyo Electric Power mengatakan mungkin akan menggunakan robot untuk memeriksa bejana penurun tekanan di PLTN Fukushima. http://www.metrotvnews.com
0 Please Share a Your Opinion.: