Sebanyak 25 Perguruan Tinggi (PT) dengan 57 tim ikut dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) region I Sumatera yang digelar di Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Potensi Utama Medan, kemarin.
Ketua Umum Panitia KRI dan KCRI Muhammad Rusdi menjelaskan, KRI dan KRCI merupakan ajang kontes robot yang digelar ke-14 kalinya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Tahun ini, STMIK Potensi Utama dipercaya menjadi tuan rumah untuk KRI dan KRCI region I Sumatera," kata Rusdi.
Kontes ini melibatkan tiga jenis robot yakni robot otomatis, robot manual, dan robot kolektor. Sedangkan kategori yang diperlombakan terdiri dari KRI, KRCI Divisi Berkaki Pemadam Api, KRCI Divisi Beroda Pemadam Api, dan KRCI Divisi Humanoid League. "Hasil evaluasi Dirjen Dikti Kemendikbud ada 56 tim yang akan ikut ambil bagian perlombaan. Beberapa perguruan tinggi ada dua dan tiga tim ikut perlombaan," imbuhnya.
Setiap tim beranggotakan tiga mahasiswa ditambah seorang pembimbing dengan durasi lomba tiga menit. Setiap peserta dikelompokan dalam grup hingga akhirnya terpilih menjadi juara I, II, III dan harapan. Beberapa kampus yang ikut ambil bagian dalam kompetisi ini yakni, Politeknik Bangka Belitung, Politeknik Caltex Riau, Politeknik Batam, Politeknik Negeri Padang, dan Universitas Andalas. Ada juga Universitas Sriwijaya, Universitas Riau Kepulauan, STMIK Potensi Utama, Universitas Sumatera Utara (USU), STMIK Triguna Dharma, STT Pekan Baru, dan Sekolah Tinggi Komputer Bina Bengkalis.
Salah seorang Dewan Juri, Wahidin Wahab menyatakan, penilaian dilakukan dari kemampuan robot dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, serta catatan waktu yang berhasil ditorehkan. Robot yang tercepat akan lolos ke babak berikutnya dan menjadi juara.
Selain di Medan, pertandingan juga sudah dilakukan di regional II Jawa Barat, regional III Jawa Tengah dan Yogyakarta, regional IV Surabaya, dan regional V Ujung Pandang. Sedangkan di tingkat nasional dijadwalkan digelar pada Juni 2012 mendatang di Jawa Barat. "Pemenang dari pertandingan di tingkat nasional tersebut akan mewakili tim Indonesia untuk berlaga di Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) Robot Contest 2012 di Hong Kong pada 19 Agustus 2012," ujar Wahidin.
Sementara Ketua Yayasan STMIK Potensi Utama Medan, Bob Subhan Riza mengatakan, terpilihnya kampus mereka sebagai tuan rumah kontes robot ini suatu kebanggaan tersendiri. Dia berharap pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sukses.
Bob mengungkapkan, tim STMIK Potensi Utama pertama kali ikut kontes robot pada 2008 lalu di Politeknik Caltex dan berhasil meraih juara III dengan kategori desain terbaik. Lalu, pada ajang 2009 di lokasi yang sama berhasil meraih juara I, pada 2010 di Politeknik Bangka Belitung meraih juara I dan II, dan terakhir pada 2011 meraih juara II pada ajang yang sama.
"Untuk tahun ini, tim robot STMIK Potensi Utama Medan optimistis dapat mewakili regional I ke tingkat nasional," ujarnya.
Menurut Bob, dengan prestasi yang sudah diraih selama ini, kiprah STMIK Potensi Utama Medan di dunia rekayasa robotika sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan ke depan, pihaknya akan mengusulkan kampusnya menjadi sebuah universitas yang memfokuskan diri pada ilmu rekayasa robotika dan teknologi robotika. Sebab, ketersediaan tenaga dosen dan fasilitas pendukungnya sudah memadai di kampus itu.
Sementara salah seorang tim dari Politeknik Aceh, Ikhwanul Khairi mengatakan dua timnya sudah dipersiapkan untuk mengikuti lomba tersebut. Dia mengaku, kualitas robot-robot yang diperlombakan kali ini sudah semakin baik. Namun, pihaknya akan tetap berusaha agar bisa meraih juara dalam kontes tersebut.
Ketua Umum Panitia KRI dan KCRI Muhammad Rusdi menjelaskan, KRI dan KRCI merupakan ajang kontes robot yang digelar ke-14 kalinya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Tahun ini, STMIK Potensi Utama dipercaya menjadi tuan rumah untuk KRI dan KRCI region I Sumatera," kata Rusdi.
Kontes ini melibatkan tiga jenis robot yakni robot otomatis, robot manual, dan robot kolektor. Sedangkan kategori yang diperlombakan terdiri dari KRI, KRCI Divisi Berkaki Pemadam Api, KRCI Divisi Beroda Pemadam Api, dan KRCI Divisi Humanoid League. "Hasil evaluasi Dirjen Dikti Kemendikbud ada 56 tim yang akan ikut ambil bagian perlombaan. Beberapa perguruan tinggi ada dua dan tiga tim ikut perlombaan," imbuhnya.
Setiap tim beranggotakan tiga mahasiswa ditambah seorang pembimbing dengan durasi lomba tiga menit. Setiap peserta dikelompokan dalam grup hingga akhirnya terpilih menjadi juara I, II, III dan harapan. Beberapa kampus yang ikut ambil bagian dalam kompetisi ini yakni, Politeknik Bangka Belitung, Politeknik Caltex Riau, Politeknik Batam, Politeknik Negeri Padang, dan Universitas Andalas. Ada juga Universitas Sriwijaya, Universitas Riau Kepulauan, STMIK Potensi Utama, Universitas Sumatera Utara (USU), STMIK Triguna Dharma, STT Pekan Baru, dan Sekolah Tinggi Komputer Bina Bengkalis.
Salah seorang Dewan Juri, Wahidin Wahab menyatakan, penilaian dilakukan dari kemampuan robot dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, serta catatan waktu yang berhasil ditorehkan. Robot yang tercepat akan lolos ke babak berikutnya dan menjadi juara.
Selain di Medan, pertandingan juga sudah dilakukan di regional II Jawa Barat, regional III Jawa Tengah dan Yogyakarta, regional IV Surabaya, dan regional V Ujung Pandang. Sedangkan di tingkat nasional dijadwalkan digelar pada Juni 2012 mendatang di Jawa Barat. "Pemenang dari pertandingan di tingkat nasional tersebut akan mewakili tim Indonesia untuk berlaga di Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) Robot Contest 2012 di Hong Kong pada 19 Agustus 2012," ujar Wahidin.
Sementara Ketua Yayasan STMIK Potensi Utama Medan, Bob Subhan Riza mengatakan, terpilihnya kampus mereka sebagai tuan rumah kontes robot ini suatu kebanggaan tersendiri. Dia berharap pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sukses.
Bob mengungkapkan, tim STMIK Potensi Utama pertama kali ikut kontes robot pada 2008 lalu di Politeknik Caltex dan berhasil meraih juara III dengan kategori desain terbaik. Lalu, pada ajang 2009 di lokasi yang sama berhasil meraih juara I, pada 2010 di Politeknik Bangka Belitung meraih juara I dan II, dan terakhir pada 2011 meraih juara II pada ajang yang sama.
"Untuk tahun ini, tim robot STMIK Potensi Utama Medan optimistis dapat mewakili regional I ke tingkat nasional," ujarnya.
Menurut Bob, dengan prestasi yang sudah diraih selama ini, kiprah STMIK Potensi Utama Medan di dunia rekayasa robotika sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan ke depan, pihaknya akan mengusulkan kampusnya menjadi sebuah universitas yang memfokuskan diri pada ilmu rekayasa robotika dan teknologi robotika. Sebab, ketersediaan tenaga dosen dan fasilitas pendukungnya sudah memadai di kampus itu.
Sementara salah seorang tim dari Politeknik Aceh, Ikhwanul Khairi mengatakan dua timnya sudah dipersiapkan untuk mengikuti lomba tersebut. Dia mengaku, kualitas robot-robot yang diperlombakan kali ini sudah semakin baik. Namun, pihaknya akan tetap berusaha agar bisa meraih juara dalam kontes tersebut.
0 Please Share a Your Opinion.: