28 Mei 2012

Paskhas TNI AU, Jaga Bandara Di Pedalaman Papua

JAYAPURA - Pasca penembakan terhadap pesawat Trigana Air jenis Twin Otter dengan nomor Registrasi PK-YRF oleh kelompok criminal bersenjata di bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya Papua 08/04/2012 lalu sejumlah anggota TNI AU dari Pasukan Khas (PASKHAS) TNI Angkatan Udara disiagakan disejumlah bandara yang ada di pedalaman pegunungan tengah Papua termasuk di bandara Sinak, Illaga Kabupaten Puncak Papua.
 
Tak seperti pemandangan dibandara lainnya, dibandara sinak sejumlah Pasukan Khas TNI – AU bersenjata lengkap bertugas mengatur alur lalu-lintas pesawat yang masuk dan keluar dari bandara tersebut. Selain mengatur arus lalu lintas di areal bandara pasukan bersenjata lengkap juga bersiaga mengantisipasi adanya serangan penembakan pesawat oleh gerombolan krimnial bersenjata.

Komandan Satuan Tugas Pengaman Bandara Sinak Illaga Kabupaten Puncak, Papua Lettu Akni Vitalis kepada Tribunnews mengaku ditempatkannya personil paskas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden RI melalui perintah khusus Kepala Staf TNI-AU guna mengamankan setiap bandara perintis di papua akibat adanya penembakan terhadap pesawat Trigana Air di Bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya Papua, awal april lalu.

“Untuk personil Paskhas yang ada di bandara Sinak ilaga, kami dalam hal ini diperintahkan untuk melaksnakan operasi pengamanan dan keamanan khususnya di bandara Ilaga ini. Latar belakang dengan adanya kejadian penembakan pesawat Trigana yang di kabupaten Puncak Jaya mulia, kami diperintahkan langsung atas Instruksi Presiden melalui Kepala Staf TNI-AU,”jelasnya.

Lebih lanjut Akni mengatakan seluruh personel Paskhas yang bertugas di Pedalaman Papua untuk menjaga areal bandara perintis dari gangguan kelompok-kelompok criminal bersenjata diantaranya, di Bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya, bandara Sinak Ilaga Kabupaten Puncak, dan Bandara Enarotali Paniai.

Diakuinya pasukan yang dipimpinnya baru sebulan bertugas dan rencananya akan ditempatkan selama 6 bulan. Sebelumnya, sejumlah perusahaan penerbangan menghentikan sementara penerbangan ke beberapa daerah di pegunungan tengah Papua yang dianggap rawan penembakan.

Mereka takut pasca penembakan terhadap pesawat Trigana Air Service jenis Twin Otter di bandara Mulia April lalu dimana atas kejadian tersebut seorang wartawan harian local Pasific Post Lerion Kogoya meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka termasuk pilot dan co pilot pesawat naas tersebut.
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: