17 Juni 2012

Ini Syarat Toyota Agar Mau Produksi Hybrid di Indonesia

img Pemerintah sedang melobi prinsipal mobil khususnya Toyota untuk pengembangan mobil hybrid di Indonesia. Namun prinsipal mobil seperti Toyota meminta syarat sebelum mereka memproduksi mobil hybrid di dalam negeri.

"Mereka maunya impor dulu yang banyak dalam jangka waktu panjang karena kan mereka memang mau jualan di sini. Untuk impor itu supaya harga terjangkau bagimana? Kan harga memang lebih mahal mereka minta difasilitasi pajak," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam perbincangan dengan detikFinance di Radisson Hotel, Astana, Kazakhstan, Rabu (25/5/2012).

Menurut Hidayat, pemerintah menyetujui keinginan Toyota untuk kesempatan tes pasar selama 1-2 tahun dengan mengimpor mobil hybrid. Dengan catatan langkah itu harus terkait dengan rencana produksi mobil hybrid di Indonesia.

Namun setelah itu, mereka secara bertahap harus melakukan perakitan, kemudian produksi total di dalam negeri, termasuk peningkatan komponen lokal hingga 80%. Hal ini juga dilakukan oleh negara tetangga seperti Thailand. "Kita bukan impor dari sana (Thailand), dari Jepang," katanya.

Dalam jangka panjang, targetnya Indonesia bisa menjadi basis produksi mobil hybrid paling tidak di ASEAN. Hidayat yakin target itu bisa terealisasi karena sumber daya manusia di Indonesia sudah banyak yang terlatih di sektor otomotif.

"Tapi target saya adalah membuat Indonesia jadi basis produksi untuk domestik dan sebagian besar ekspor. Target tahun ini 30% total produksi Indonesia bisa diekspor ke kawasan maupun global. Basis produksi untuk ekspor sama di Thailand. Indonesia memang sudah bisa menuju sana, karena guru kita kan karyawan kita yang well trained dan local content sudah mendekati 80%," katanya.

Mobil hybrid yang merupakan kombinasi tenaga listrik dan BBM diyakini sangat hemat bahan bakar, karena 1 liter BBM yang dipakai mobil hybrid bisa menempuh hingga 20-30 km tergantung jenis mobil hybrid, ini sulit dicapai dengan mobil konvensional.

Mobil hybrid Toyota yang paling irit BBM adalah Aqua yang baru dirilis pada akhir tahun lalu. Aqua mencatat angka konsumsi BBM 1 liter untuk 35,4 km. Mengalahkan si Prius yang mencapai 1:20.

Rencana pengembangan mobil hybrid di Indonesia, berawal dari keinginan pemerintah bisa mengurangi konsumsi BBM dari kendaraan bermotor yang setiap tahun terus melonjak jumlahnya.

Pemerintah berencana memberikan insentif pajak antara lain pengurangan atau bahkan pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) agar harganya lebih terjangkau.

"Jadi kalau diimpor itu masih harganya masih 45-50% lebih mahal dari mobil biasa," katanya.
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: