KOMPAS.com - Dua perwira TNI Angkatan Laut gugur dalam latihan penyelamatan kapal selam di pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (7/7) pagi. Penyebab kecelakaan hingga Sabtu malam masih diselidiki.
Kedua perwira itu adalah Mayor (T) Eko Indang Prabowo dan Kolonel (P) Jeffri. Keduanya beralamatkan di Waru, Sidoarjo, dan Kelapa Gading, Jakarta.
Kepala Dinas Penerangan Armada RI Kawasan Timur (Armatim) Letkol Yayan Sugiya ketika dihubungi lewat telepon mengatakan, keduanya gugur ketika melakukan latihan evakuasi awak kapal selam KRI Cakra 401. KRI itu diskenariokan mengalami kerusakan, tidak bisa timbul di permukaan laut. Untuk menyelamatkan kru di dalamnya, dikirim tim penyelamat. Setelah tim menemukan lokasi kapal selam, evakuasi pun dilakukan. Penyelamatan dilakukan dalam tiga tahap.
”Saat evakuasi pertama berlangsung lancar, tetapi tidak pada proses evakuasi kedua. Kedua perwira yang menyelam di dasar laut itu gugur,” kata Yayan.
Saat diangkat ke darat, tim medis RSAL Dr Ramelan sempat memberikan perawatan. Namun, keduanya tidak bisa diselamatkan. Latihan pun akhirnya dihentikan.
Rencananya latihan SAR kapal selam di perairan Pasir Putih Situbondo dilaksanakan Sabtu (7/7) dan Minggu (8/7). Latihan yang dihadiri Panglima Armatim Laksamana Muda Agung Pramono itu menggunakan satu unit kapal selam, tiga kapal atas air, satu pesawat Cassa, dan satu unit Heli BO-105.
Pantai Pasir Putih dikenal sebagai kawasan penyelaman. Instruktur selam dari Slolop Dive Center, Harno P, mengatakan, kawasan itu sering dijadikan pusat latihan selam. Kondisi pantai penuh terumbu karang dengan kedalaman mencapai 40 meter.
”Kesulitan dan kondisi bahaya yang sering dialami penyelam adalah diskompresi atau discompression sickness,” katanya.
Diskompresi bisa didefinisikan sebagai akumulasi nitrogen yang terlarut membentuk gelembung udara menyumbat aliran darah serta sistem saraf. Kondisi itu bisa berakibat korban mati rasa hingga meninggal dunia.
0 Please Share a Your Opinion.: