01 Agustus 2012

Peringkat TNI Turun dari Kelas Dunia

Akibat banyaknya alutsista TNI yang tidak efektif, posisi kekuatan angkatan bersenjata atau kekuatan militer Indonesia turun ke posisi 18 di dunia.

"Sebelumnya di peringkat 16. Ini turun karena ada alutsista yang tidak efektif," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin kepada wartawan usai acara Silaturahmi Kapuskom Publik TNI dengan Wartawan di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, Kamis (26/7).

Menurutnya, yang menentukan naik-turunnya peringkat kekuatan militer suatu negara dilihat dari teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki negara tersebut.

Dengan adanya penurunan tersebut, maka perlu adanya penambahan teknologi alutsista dan memodernisasi teknologi alutsista yang telah lama. Penambahan tersebut salah satunya memperkuat alutsista di tubuh Angkatan Darat (AD).

"Alutsista bergerak itu memang menjadi prioritas. kalau di Angkatan Darat itu mulai dari MBT (Main Battle Tank) Leopard," ujarny.

Dengan adanya pembelian MBT dari Jerman, Hartind berharap dapat meningkatkan kekuatan TNI AD dalam menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Sebab, semakin kuat alutsista, maka semakin kuat pula deteren power atau kekuatan penangkal suatu negara.

Karena itu, Hartind mempertanyakan mengapa banyal yang mempersoalkan pembelian MBT Leopard II. Padahal menurutnya, pembelian tersebut bisa membuat deteren power yang membuat lawan urungkan niatnya.

Selain Pembelian MBT Leopard II asal Jerman, Hartind juga mengungkapkan saat ini pihaknya tengah memperkuat kendaraan taktis seperti Anoa yang kini jumlahnya mencapai 165 unit. Ke depannya, Kemenhan akan terus memperkuat sampai dua brigade.

Penguatan teknologi alutsista tersebut dilakukan serentak di seluruh matra TNI. Sebab, menurut Hartind, penguatan teknologi alutsista harus dilakukan secara seimbang.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: