24 Juli 2012

Petasan dan Knalpot Blong Resahkan Warga Padangsidimpuan

gambar ilustrasi
Padangsidimpuan, (Analisa). Masyarakat Kota Padangsidimpuan khususnya yang sedang melaksanakan ibadah shalat sunat tharaweh dan tadarusan resah akibat bunyi petasan dan kenderaan roda dua berknalpot blong yang menggema sejak malam awal ramadhan 1433 H.
"Suara ledakan petasan dan raungan knalpot blong terdengar sepanjang malam, ketenangan beribadah maupun tidur menjadi sangat terganggu, " ujar Asril Siregar (45) warga Jalan Kenanga Kota P. Sidimpuan kepada Analisa, Senin (23/7).

Dikatakan, selain suara petasan dan knalpot blong, konvoi kendaraan roda dua dengan kecepatan tinggi juga terlihat setiap malam disejumlah jalur trek lurus seperti jalan Kenanga Kota P. Sidimpuan.

"Padahal rata-rata pengedara ngebut itu masih tergolong muda atau Anak Baru Gede (ABG), " terangnya.

Diakuinya, pihak Polres P. Sidimpuan sudah kerap merazia kenderaan berknalpot blong dan petasan di Kota P. Sidimpuan, namun tetap saja memasuki bulan suci ramadan raungan dan ledakannya masih terus terdengar.

"Jika dikatakan knalpot blong yang terjaring dijual oknum polisi sangat tidak beralasan karena knalpot blong itu sudah dimusnahkan dialun-alun kota disaksikan masyarakat umum, makanya kita sangat bingung kok masih ada saja suara knaklpot blong terdengar diseantero kota ini, " katanya.

Asril berharap, pihak kepolisian dibantu Satpol PP Pemko P. Sidimpuan dapat segera turun tangan menertibkan setiap tindakan yang mencederai kemurnian bulan suci ramadhan.

"Saya takut, masyarakat akan bertindak sendiri-sendiri karena jenuh menunggu tindakan tegas aparat, makanya pihak kepolisian dan satpol pp harus segera bergerak sebelum terlambat, " imbuhnya.

Hal senada dikatakan, Kodir ( 48) warga Jalan Sudirman yang mengaku heran atas kondisi buram malam ramadhan di Kota P. Sidimpuan.

"Kasihan ummat Islam yang sedang menjalankan ibadah di mesjid, kekhusuannya harus terganggu suara bising petasan dan knalpot blong, " katanya.

Kodir menghimbau, agar aparat kepolisian dan Satpol PP dapat segera terjun mengamankan para pemicu keonaran dibulan suci ramadahan tersebut.

"Sudah saatnya aparat kepolisian dan satpol pp menerjunkan seluruh personilnya khususnya yang berpakaian preman, karena selama ini aksi memakai mobil patroli dan baju dinas sering kurang efektif karena pelaku banyak yang berhasil kabur, " katanya.

Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: