06 Juli 2012

Tentang Iko Uwais

 
Dengan semakin hebohnya pemberitaan personal Iko Uwais, mau tak mau bintang film "The Raid" tersebut kini menjadi sorotan publik. Jadi, apapun yang ia katakan atau lakukan, pasti tak akan lewat dari perhatian masyarakat. Perlahan tapi pasti, Iko pun tampak mulai merengkuh kondisi baru tersebut. Jika dulu ia tergolong pemalu dan tak banyak bicara, kini Iko sudah berani buka-bukaan soal kehidupan personalnya kepada masyarakat, termasuk fans dan followers di akun twitternya.

Beberapa waktu lalu, Iko sempat meramaikan timeline dengan sebuah pembicaraan mengenai ambisi. Lewat rangkaian kata-kata yang ia tulis, terungkap kalau diam-diam pesilat yang jago pukul dan tending ini ternyata dulunya sangat berambisi untuk jadi pemain sepak bola professional, lho! Berikut ini adalah kutipannya:

“Sdikit berbagi,mengenai pengalaman hidup manusia,tidak bisa dipaksa dgn ambisi,tapi dngan mengalirnya arus air. [Saya] sangat berambisi ingin menjadi pemain sepak bola prof,tapi hanya hobby,bukan terjun kedunia sepak bola,salah satu contohnya,” tulis Iko. “Bahkan pernah sering kali,meninggalkan salah satu kewajiban yg seharusnya adalah bakat terpendam"Silat". Suatu saat dipertaruhkan oleh paman,karier dgn hoby,hoby hanyalah hoby,bakat dan garis tangan tdk bisa di pungkiri. Doa orang tua dan guru,tidak bisa dihindari,terkabulnya doa orang tua/guru,itu salah satu jeritan keinginan untuk terkabul.”

“Sekarang,smpe detik ini yg saya rasakan adalah hikmah dari perjalanan yg saya capai selama pengalaman hidup saya. Karena silatlah bisa mengharumkan nama budaya indonesia ke Layar lebar,dan bisa ke dunia film Internasional,” lanjutnya. “KeBahagiaan dan barokah,karena doa yg tulus dr Orang Tua/Guru,kekuatan yg paling smpurna adalah kekuatan DOA ORANG TUA MU. Selain mendapatkan dukungan dan ridho,doa orang tua,didampingin jg dgn niat dan motifasi dari diri kita sendiri.”
 
Info Tambahan
Film Merantau bercerita tentang silat Aliran Harimau Minangkabau. Padahal selama ini Iko mempelajari silat betawi di Perguruan 3 Berantai Putera Betawi, Jakarta. Untuk itulah, selama 6 bulan Iko ditempa oleh Edwel Datuk Raja Gampo Alam, yang dikenal sebagai Masternya Pencak Silat Harimau. “Kebetulan jurus dari Perguruan Harimau dengan Perguruan Silat Betawi yang saya pelajari cuma karakter dan namanya saja yang beda, tapi gerak dasarnya sama, makanya kadang-kadang nggak sadar banyak juga yang pakai jurus latihan sendiri.” jelas Iko.

Tidak hanya dalam gerakan, cowok yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi ini, juga mengalami kesulitan dengan artikulasi. Misalnya ketika berakting marah dalam dialog Padang dan saat ia diharuskan menangis tapi tetap terlihat seperti jagoan. Nampaknya Iko sangat gugup dalam film mernatau, kegugupan Iko bisa jadi sangat wajar karena salah satu lawan mainnya ternyata adalah aktris kawakan Indonesia, Christine Hakim.

Iko sudah belajar silat sejak tahun 1993. Iko belajar silat sejak kecil dengan kakeknya bernama H. Abdul Rahim. Yang membuat Iko tambah senang, lantaran film "Merantau" ini ternyata mendapatkan kesempatan untuk dijadikan film penutup di 13th Puchon International Fantastic Film Festival di Korea Selatan. Hal ini tentunya menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi para pemainnya, termasuk Iko yang menjadi bintang utamanya.

Tak hanya sampai disitu, Film The Raid yang Ia bintangi masih karya Evan ini telah banyak dinanti penggemar film action tanah air.
 
Biografi Singkat
Uwais Qorny atau Iko Uwais adalah aktor dan atlet Pencak silat Indonesia. Ia memulai debutnya di dunia perfilman ketika memerankan Yuda, seorang perantauan Minangkabau dalam film Merantau tahun 2009.

Dalam film "Merantau" yang disutradarai Gareth Evan, Iko langsung didaulat menjadi bintang utamanya, tanpa melalui proses casting.

Gareth tertarik mengajaknya bergabung karena melihat Iko latihan di Perguruan Silat Tiga Berantai. Di tambah lagi prestasi Iko di ajang Pencak Silat, Ia pernah mengukir prestasi sebagai Juara III, Kejuaraan Daerah Antar Perguruan DKI Jakarta tahun 2003, dan sebagai Penampilan Terbaik Kategori Dewasa Tunggal pada Festival Pencak Silat Cibubur 2005. Iko juga ternyata pernah menjadi juara dalam ajang eksibisi pencak silat di Inggris dan Rusia loh.

Iko mengaku senangnya luar biasa, saat tawaran itu dipercayakan kepadanya. Apalagi, film yang diangkat tentang pencak silat. Merantau sendiri merupakan sebuah tradisi yang masih ada di Minang, Sumatra Barat, di mana seorang anak laki-laki yang menjelang dewasa wajib menjalankan ritual religi merantau ke pulau seberang untuk mencari jati dirinya.

Meski baru pertama kali terlibat akting, namun Iko mengaku tak begitu direpotkan dengan adegan action.Kesulitannya hanya menghafal logat Sumatera Barat, itu Ia rasakan sulit sekali karena Ia orang Betawi asli.
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: