14 Agustus 2012

Sidang Isbat 18 Agustus

gambar ilustrasi
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan sidang isbat penentuan Idul Fitri atau 1 Syawal akan digelar pada Sabtu (18/8) sore. Sidang didasarkan pada perhitungan hisab dan rukyat.

Menurut dia, sidang isbat penentuan Idul Fitri tidak jauh berbeda dengan penentuan awal Ramadan. Sidang tersebut nantinya akan didasarkan pada penghitungan hisab dan melihat bulan secara langsung atau rukyat. “Kami akan melaksanakan sidang isbat pada Sabtu sore (18/8),” ungkap Suryadharma seusai melakukan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Tingkat Nasional di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat kemarin.

Idul Fitri diperkirakan jatuh pada Minggu (19/8),sehingga berpotensi berlangsung secara serentak. Apalagi sebelumnya, ormas Islam Muhammadiyah telah menetapkan pada hari yang sama. Dirjen Bimas Islam Kemenag Abdul Jamil mengatakan, pihaknya akan mengundang semua ormas Islam, termasuk Muhammadiyah, yang pada sidang isbat penentuan awal Ramadan tidak hadir.“Sidang ini nantinya akan digelar terbuka dan dilaksanakan di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin,”kata Jamil.

Dia membantah rumor yang menyebutkan sidang isbat penentuan Idul Fitri akan digelar secara tertutup, guna menghindari terjadinya pro dan kontra. Meski sebelumnya terdapat salah satu ormas yang menyarankan agar sidang isbat digelar tertutup, pihaknya tetap akan menggelar secara terbuka seperti pada penentuan awal Ramadan.“Sidang ini tetap akan digelar secara terbuka di Kantor Kementerian Agama Thamrin, sehingga semua masyarakat bisa melihat secara langsung proses perjalanan sidang,”ujarnya.

Jamil berharap ormas Islam tidak mengumumkan terlebih dahulu Idul Fitri sebelum sidang isbat digelar.Apalagi,Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menyatakan bahwa ketika terjadi perbedaan di kalangan masyarakat, pemerintah punya otoritas untuk menentukannya melalui sidang isbat yang menghadirkan semua ormas Islam.“Kita umat Islam selalu berharap Idul Fitri berlangsung secara serentak, karena itu pemerintah coba memediasi melalui sidang isbat,”imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mukti menjelaskan bahwa ilmu hisab yang selama ini digunakan Muhammadiyah dalam menetapkan hari besar umat Islam seperti Idul Adha, Idul Fitri, dan awal Ramadan telah memberi warga Muhammadiyah kepastian. “Ibadah dalam Islam berkaitan dengan waktu, sehingga masalah awal dan akhir terkait waktu dapat dipahami dan dilihat dengan ilmu,” kata Abdul Mukti kepada ANTARA News kemarin.

Dia mengatakan,Allah SWT menciptakan matahari, bumi, dan bulan yang peredarannya dapat dihitung manusia.“Dan, manusia dapat menetapkan hari besar keagamaan berdasarkan ilmu astronomi yang dipahaminya itu,”sambungnya.

 Abdul Mukti mengatakan, jangankan hari raya tahun ini, hari raya 10 tahun lagi juga dapat diprediksi. Dia juga mengimbau warga Muhammadiyah untuk menunaikan salat Idul Fitri di lapangan yang bersih sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW

http://www.seputar-indonesia.com
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang

Related Posts:

0 Please Share a Your Opinion.: