30 Agustus 2012

Universitas di Skotlandia Ciptakan Robot untuk Memperbaiki Koral

Robot bawah laut yang bertugas menyelamatkan koral sedang dibuat oleh Universitas Heriot-Watt di Skotlandia.

Bernama “Coralbots”, robot-robot itu didesain untuk bekerja secara berkelompok, seperti cara kerja lebah dan semut.

Tim peneliti masih melatih perangkat lunak robot itu sehingga dapat membedakan antara koral dengan objek laut lainnya.

Koral dapat dengan mudah rusak oleh polusi dan kegiatan memancing ikan dan membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk kembali tumbuh.

Ada banyak koloni organisme kecil di laut, dan mayoritas tinggal di daerah laut hangat yang dangkal. Namun, di kedalaman Samudra Atlantik di pesisir barat Skotlandia juga menjadi rumah bagi koral air dingin.

Ketika koral-koral itu rusak, para penyelam menempel kembali potongan yang rusak agar dapat tumbuh kembali. Namun, sangat sulit bagi penyelam untuk mencapai kedalaman lebih dari 200 meter.

Para peneliti berharap Coralbots akan lebih efisien dan mampu memperbaiki koral-koral selama berhari-hari atau seminggu.

Para peneliti – yang terdiri dari ahli biologi laut, ilmuwan artifisial, ahli robot, dan ahli penglihatan mesin – mengatakan bahwa dibutuhkan dana 2 juta poundsterling untuk mengadakan demonstrasi pertama.

Para peneliti mengatakan bahwa jika dana itu sudah terkumpul, robot itu dapat memulai misi pertama mereka.

Robot itu panjangnya sekitar satu meter, dilengkapi dengan video built-in, alat untuk memproses gambar, serta alat manipulasi sederhana seperti sekop dan tangan.

“Ide kami adalah perbaikan koral dapat dilakukan dengan kerja secara berkelompok, seperti yang dilakukan sekawanan lebah dan semut yang membangun bangunan rumit, misalnya sarang,” ujar ahli biologi kelautan Lea-Anne Henry yang menjadi ketua penelitian ini.

Ia mengatakan bahwa robot itu cukup pintar untuk bergerak menghindari rintangan.

“Kami mengembangkan perangkat lunak pengenal objek, dengan cara memberikan masukan gambar ratusan koral, sehingga robot-robot itu dapat mengenali potongan koral dan membedakannya dari objek lain,” ujarnya menambahkan.

“Saya pikir ada kemungkinan robot itu berhasil dikembangkan,” ujar Prof. Noel Sharkey dari Universitas Sheffield kepada BBC.

Berdasarkan informasi dari World Wildlife Fund, seperempat kehidupan laut di bumi didiami oleh koral.

Koral juga berfungsi untuk menjadi penghalang bagi bencana alam, seperti badai, topan, dan tsunami.

Ada kecenderungan bahwa koral akan hilang dalam 50 tahun ke depan.

Selain faktor kegiatan memancing, faktor lain yang juga menjadi perusak koral adalah kegiatan wisata yang sembrono, serta emisi karbon dioksida yang membuat air laut beracun.
 
http://www.beritasatu.com/iptek/68868-universitas-di-skotlandia-ciptakan-robot-untuk-memperbaiki-koral.html
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: