12 September 2012

Jumatan Di Masjid Las Vegas ; Khatib menyebut Indonesia

PLANG Masjid Al Noor dan Islamic Information Center ( Pusat Informasi Islam) dipasang dipinggir jalan masuk dengan latar belakang rumah sebagai masjid, satu dari lima masjid yang terdapat di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. ( Repro/ WSP/PPrameswara )

WASHINGTON DC ( Berita ) : Las Vegas, kota wisata terkenal di Amerika Serikat, mempunyai lima buah masjid, salah satu diantaranya bernama Al Noor. Tidak seperti masjid megah di tengah kota New York dan Washington DC, masjid Al Noor berbentuk rumah sederhana, terletak di Jl East Russell Rd, sekitar 300 meter dari Terminal 3, pelabuhan udara internasional McCarran.

Wartawan Waspada berkunjung ke sana Jumat (7/9) dalam rangka kunjungan wisata ke beberapa kota Amerika Serikat dari tanggal 5 hingga 20 September. Informasi tentang masjid di kota itu (dan kota lainnya di mana saja), sangat mudah diperoleh di internet, cukup masukkan input mosque atau masjid, berikut nama kotanya, di situs Google atau Yahoo, maka nama sejumlah masjid pun keluar.

Kemudian klik salah satu masjid untuk melihat alamatnya apakah berjarak dekat dari tempat penginapan Anda dan mudah dicapai dengan transportasi umum. Atau dengan mobil sewa yang dilengkapi GPS, alat yang akan memandu pengemudi ke tempat tujuan tanpa perlu takut kesasar.

Kemudahan teknologi sebagai itu akan menghilangkan rasa khawatir bagi pria muslim yang melakukan perjalanan tugas atau wisata di negeri kuffar selama tiga Jumat berturut. Dia tidak semestinya mengabaikan shalat Jumat sampai tiga Jumat berturut-turut di kota-kota yang dikunjunginya, meskipun kota itu berada di pulau kecil di tengah samudra, seperti halnya negara Seychelles, Afrika.

Masjid Al Noor mempunyai dua ruang shalat yang dapat menampung sekitar 150 jamaah pria dan wanita. Waspada tiba satu jam lebih cepat dari jadwal khutbah pada pukul 13:00 ketika mobil sewaannya dari bandara Mc Carran memasuki ruang parkir yang luas.

Dua petugas parkir berkulit sawo matang mengatur penempatan mobil-mobil yang masuk, saat itu baru terisi empat buah mobil. Selama kurun waktu satu jam menunggu di dalam mobil, terlihat satu persatu kenderaan memasuki pelataran parkir, mulai dari taksi, mobil pribadi ukuran sedang (medium size) hingga mobil full size mewah merek Mercedez dan BMW.

Kebanyakan mobil yang masuk berisi satu orang dan hanya satu-dua mobil berisi pengemudi pria dan wanita berkerudung. Tepat pukul 13:00, ruang shalat pria sudah berisi empat puluhan jamaah, terus bertambah sampai akhir khutbah, diperkirakan sekitar 80 orang pria, sedangkan jamaah wanita dihitung 35 orang.
Dilihat dari warna kulit, rata-rata jamaah berkulit  sawo matang dan hitam, hanya 1-2 orang berkulit putih, menandakan mayoritas muslim Amerika, khususnya di Las Vegas adalah jamaah pendatang, permanen residen atau imigran warga negara Amerika. Jumlahnya ribuan orang.

Bertindak selaku khatib, Dr Sayed Qazi, menyampaikan khutbah dengan menggunakan komputer tablet merek iPad, keluaran Apple. Thema khutbah bukan soal maksiat, mengingat Las Vegas dikenal sebagai kota penuh kasino dan klub malam.  Melainkan, dia berbicara panjang lebar tentang pribadi muslim dunia yang kufur nikmat, yang jumlahnya relatif besar dan memprihatinkan.

Dengan mengambil contoh di beberapa negara, khatib menyebut sebanyak dua juta muslim Indonesia telah berganti agama lain, berdasarkan informasi berita yang dia baca di internet. Padahal, lanjutnya, Indonesia adalah negara terbesar muslim di dunia. Mereka (kaum muslim) bukannya tidak mengenal Islam, mereka melakukan shalat dan puasa. “Ada apa dengan jutaan muslim Indonesia sehingga berganti agama ? ” khatib bertanya.

Kemudian dia mengambil contoh lain di negeri Maroko, banyak wanita prostitusi diekspor, dilakukan oleh individu-individu muslim. Di Pakistan, ada pula muslim menjadi atheis dan terakhir di AS sendiri, puteri seorang tokoh muslim terpandang, murtad setelah dia menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Padahal, semasa remajanya, wanita itu dipandang alim, mengerjakan shalat fardhu, puasa dan lain-lain, tapi begitu dia dewasa dan berpendidikan tinggi, dengan mudahnya dia merubah kepercayaan terhadap agama yang dianutnya. “Ada apa dengan orang-orang Islam ? ” sang khatib kembali bertanya.

Khatib itu tidak mengetahui jawaban atas pertanyaannya. Namun, dia menyebut tentang pentingnya hati, yang harus tetap dijaga kebersihannya. Di hati lah terletak keyakinan (faith), iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Sementara otak (pikiran) hanya berisi berbagai ilmu pengetahuan, boleh saja terus diisi dengan pengetahuan tapi jangan sampai mengabaikan hati (keyakinan). Mereka yang kufur nikmat di dunia Islam dewasa ini, kata Dr Sayed Qazi memperkirakan, karena mereka memutus “link” (hubungan) antara otak (pikiran) dan hatinya ( keteguhan keyakinan-nya).

Karena itu dia meminta kepada para jamaah agar menjaga hubungan antara keduanya agar selamat dunia akhirat. Tidak terasa, khutbah pertama dan kedua serta doa memakan waktu selama 40 menit hanya dalam bahasa Inggris, tidak seperti di Washington DC, khutbah berlangsung selama 30-40 menit dalam dua bahasa, Inggris dan Arab.

Usai shalat dan doa, Waspada mendapat info, masjid Al Noor akan dibangun permanen untuk menampung 500 jamaah. Diharapkan dari setiap muslim Las Vegas dan sekitarnya memberikan infaq/sedekah USD 1500 (hampir Rp15 juta) perorang untuk mempercepat pembangunannya.

Jumlah jutaan dolar memerlukan waktu panjang untuk mengumpulkannya, kecuali ada milyuner muslim turun tangan mengambil alih dana pembangunan masjid tersebut, sebagaimana dilakukan seorang milyuner Uni Emirat Arab dalam pembangunan masjid di kota wisata negeri kepulauan Afrika, Seychelles

Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: