BETHLEHEM - Menteri Urusan Agama Otoritas
Palestina Mahmoud Habbash dan Uskup Agung Yerusalem Atallah Hanna
mengecam film anti-Islam yang berjudul Innocent of Muslims. Kedua tokoh agama itu menyebut film kontroversi itu menghina Muslim dan non-Muslim.
"Hukum dan legislasi internasional baru harus dibentuk guna mengkriminalisasikan siapapun yang menghina agama atau nabi. Sebagai seorang Muslim, kami mengecam segala hinaan terhadap Nabi Muhammad," ujar Habbash, seperti dikutip Maan, Kamis (13/9/2012).
"Kami takkan menggunakan kekerasan untuk merespons serangan ini, meski kami selalu mengingatkan siapapun yang menghina Islam dan Nabi," tegasnya.
Sementara itu, Uskup Hanna yang merupakam Pimpinan Gereja Ortodoks di Yerusalem turut mengecam film tersebut. Hanna mendukung warga Muslim di Palestina.
"Mereka yang menyerang Muslim saat ini berniat untuk menyerang seluruh agama dan memicu konflik sektarian," ujar Uskup Hanna.
Film kontroversi itu terbukti memicu kerusuhan yang serius di Timur Tengah dan menyebabkan serangan di kantor misi diplomatik Amerika Serikat (AS). Warga mengecam film itu karena film itu digarap di AS. Media-media pun masih disibukkan untuk mengungkap identitas sutradara misterius yang membuat film tersebut.(AUL)
"Hukum dan legislasi internasional baru harus dibentuk guna mengkriminalisasikan siapapun yang menghina agama atau nabi. Sebagai seorang Muslim, kami mengecam segala hinaan terhadap Nabi Muhammad," ujar Habbash, seperti dikutip Maan, Kamis (13/9/2012).
"Kami takkan menggunakan kekerasan untuk merespons serangan ini, meski kami selalu mengingatkan siapapun yang menghina Islam dan Nabi," tegasnya.
Sementara itu, Uskup Hanna yang merupakam Pimpinan Gereja Ortodoks di Yerusalem turut mengecam film tersebut. Hanna mendukung warga Muslim di Palestina.
"Mereka yang menyerang Muslim saat ini berniat untuk menyerang seluruh agama dan memicu konflik sektarian," ujar Uskup Hanna.
Film kontroversi itu terbukti memicu kerusuhan yang serius di Timur Tengah dan menyebabkan serangan di kantor misi diplomatik Amerika Serikat (AS). Warga mengecam film itu karena film itu digarap di AS. Media-media pun masih disibukkan untuk mengungkap identitas sutradara misterius yang membuat film tersebut.(AUL)
0 Please Share a Your Opinion.: