Tapteng . Sejumlah warga Kelurahan
Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah
(Tapteng) mulai terserang penyakit infeksi saluran penyakit akut (ISPA)
berupa batuk dan sesak napas. Penyakit tersebut diduga akibat “hujan
abu” yang berasal dari hempasan debu yang beterbangan dari material
tanah timbunan dari badan jalan nasional Sibolga-Padangsidimpuan yang
rusak di wilayah itu.
“Kita sangat terganggu dengan kondisi
jalan nasional ini,” ungkap Syaren Situmorang, warga setempat menjawab
MedanBisnis, Minggu (6/1) di kediamannya di Sibuluan Nalambok.
Syaren mengaku, sangat prihatin dan protes keras terhadap kondisi jalan nasional Sibolga-
Padangsidimpuan tersebut. Sebab, gara-gara penyakit ISPA tersebut, kondisi tubuhnya sudah mulai melemah dan dua kali diserang batuk dan sesak napas (sulit bernapas). “Saya bersama istri dan anak saya terpaksa memakai masker di dalam rumah, dan setiap hari pula harus membersihkan rumah dan peralatan rumah dari tumpukan debu,” katanya.
Pantauan di lapangan, sehari menjelang Tahun Baru 2013, instansi terkait melakukan penimbunan badan jalan nasional yang rusak menggunakan sirtu (batu kerikil dan pasir), tanpa dilakukan pengaspalan.
Material sirtu tersebut didominasi oleh partikel tanah berstruktur lempung dan berdebu. Akibatnya, hantaman partikel debu di udara tak terelakkan di musim kemarau yang mulai berlangsung di daerah itu. Sementara hujan, mengakibatkan jalanan licin dan mengancam keselamatan pengendara kenderaan.
Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Jhonson Hutabarat juga tidak kalah protes dan mengancam akan memportal jalan nasional Sibolga-Padangsidimpuan mulai Km 5 hingga Km 6. Sehingga tidak lagi dapat dilalui kenderaan yang menyebabkan debu beterbangan. “Jalan itu akan kita portal. Selain itu, kita juga akan menggerakkan warga untuk mendemo instansi terkait yang bertanggungjawab atas jalan tersebut,” tegas Jhonson.
Dia juga mengaku ikut terserang penyakit berupa batuk dan gangguan saluran pernapasan. “Kami perlu kebijakan, tidak ingin menunggu proses tender yang tentunya akan memakan waktu lama hingga berbulan-bulan.
Kita minta dalam minggu ini juga, kondisi jalan itu sudah bebas dari debu, kalau tidak, kita akan memportalnya bersama warga,” tegasnya. Sementara itu, pihak Balai Besar Jalan Nasional Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) – Medan melalui Kepala Satuan Kerja (Satker) Sibolga 12 Cs, Siduhuaro Dachi, hingga kini belum berhasil dihubungi, baik di kantor maupun ketika dihubungi melalui telepon selulernya (Juniwan)
Syaren mengaku, sangat prihatin dan protes keras terhadap kondisi jalan nasional Sibolga-
Padangsidimpuan tersebut. Sebab, gara-gara penyakit ISPA tersebut, kondisi tubuhnya sudah mulai melemah dan dua kali diserang batuk dan sesak napas (sulit bernapas). “Saya bersama istri dan anak saya terpaksa memakai masker di dalam rumah, dan setiap hari pula harus membersihkan rumah dan peralatan rumah dari tumpukan debu,” katanya.
Pantauan di lapangan, sehari menjelang Tahun Baru 2013, instansi terkait melakukan penimbunan badan jalan nasional yang rusak menggunakan sirtu (batu kerikil dan pasir), tanpa dilakukan pengaspalan.
Material sirtu tersebut didominasi oleh partikel tanah berstruktur lempung dan berdebu. Akibatnya, hantaman partikel debu di udara tak terelakkan di musim kemarau yang mulai berlangsung di daerah itu. Sementara hujan, mengakibatkan jalanan licin dan mengancam keselamatan pengendara kenderaan.
Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Jhonson Hutabarat juga tidak kalah protes dan mengancam akan memportal jalan nasional Sibolga-Padangsidimpuan mulai Km 5 hingga Km 6. Sehingga tidak lagi dapat dilalui kenderaan yang menyebabkan debu beterbangan. “Jalan itu akan kita portal. Selain itu, kita juga akan menggerakkan warga untuk mendemo instansi terkait yang bertanggungjawab atas jalan tersebut,” tegas Jhonson.
Dia juga mengaku ikut terserang penyakit berupa batuk dan gangguan saluran pernapasan. “Kami perlu kebijakan, tidak ingin menunggu proses tender yang tentunya akan memakan waktu lama hingga berbulan-bulan.
Kita minta dalam minggu ini juga, kondisi jalan itu sudah bebas dari debu, kalau tidak, kita akan memportalnya bersama warga,” tegasnya. Sementara itu, pihak Balai Besar Jalan Nasional Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) – Medan melalui Kepala Satuan Kerja (Satker) Sibolga 12 Cs, Siduhuaro Dachi, hingga kini belum berhasil dihubungi, baik di kantor maupun ketika dihubungi melalui telepon selulernya (Juniwan)
0 Please Share a Your Opinion.: