Satgas Force Head Quarter Support Unit
(FHQSU) yang dipimpin oleh Kolonel Inf. Karmin Suharna, S.Ip, MA
menerima kunjungan dari Polisi Militer (PM) Tanzania, Rabu (13/2).
Kedatangan Lettu AY Kione disambut oleh Perwira Seksi Pengamanan
(Pasipam) Satgas FHQSU, Kapten Inf R.S.H Tamba. Kedatangan Perwira
Pertama tersebut adalah untuk memperkenalkan diri dikarenakan beberapa
hari sebelumnya terjadi rotasi personel dari Kontingen PM Tanzania.
Pasipam selanjutnya memberikan penjelasan tentang tugas-tugas Polisi Militer dikaitkan dengan pengamanan gerbang dan patroli bersama satgas FHQSU. Selain itu PM Tanzania juga menerima penjelasan tentang mekanisme dalam pemeriksaan personel dan kendaraan yang masuk ke dalam Markas Besar United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), termasuk apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan di dalam kendaraan tersebut. PM Tanzania juga memilki kewajiban dalam hal memeriksa masih berlaku atau tidaknya ijin masuk bagi para pekerja sipil yang berada di dalam Markas Besar UNIFIL serta meyakinkan bahwa para pekerja sipil tersebut benar-benar bekerja di tempat mereka masing-masing baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja, hal ini dikaitkan dengan keamanan kelengkapan UNIFIL.
PM Tanzania dalam pelaksanaan tugas pokoknya juga harus selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan dua kompi FPC, baik dari Indonesia maupun dari Srilanka yang memiliki tugas mengamankan Markas Besar UNIFIL selama 1 X 24 Jam. Kerjasama tersebut antara lain Patroli bersama dalam pengawasan kendaraan sipil yang berada di Markas Besar UNIFIL.
Pasipam selanjutnya memberikan penjelasan tentang tugas-tugas Polisi Militer dikaitkan dengan pengamanan gerbang dan patroli bersama satgas FHQSU. Selain itu PM Tanzania juga menerima penjelasan tentang mekanisme dalam pemeriksaan personel dan kendaraan yang masuk ke dalam Markas Besar United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), termasuk apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan di dalam kendaraan tersebut. PM Tanzania juga memilki kewajiban dalam hal memeriksa masih berlaku atau tidaknya ijin masuk bagi para pekerja sipil yang berada di dalam Markas Besar UNIFIL serta meyakinkan bahwa para pekerja sipil tersebut benar-benar bekerja di tempat mereka masing-masing baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja, hal ini dikaitkan dengan keamanan kelengkapan UNIFIL.
PM Tanzania dalam pelaksanaan tugas pokoknya juga harus selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan dua kompi FPC, baik dari Indonesia maupun dari Srilanka yang memiliki tugas mengamankan Markas Besar UNIFIL selama 1 X 24 Jam. Kerjasama tersebut antara lain Patroli bersama dalam pengawasan kendaraan sipil yang berada di Markas Besar UNIFIL.
0 Please Share a Your Opinion.: