Puasa sebulan dapat dimanfaatkan untuk program diet sehat. Meski asupan makanan terbatas, diet sehat tetap bisa dilakukan dengan menentukan pola makan dan pilihan asupan selama Ramadan.
Puasa juga berguna memberi kesempatan pada organ tubuh supaya beristirahat. Konsultan gizi keluarga, Nur Esti mengatakan, saat selain istirahat, tubuh dapat melakukan pembersihan dari racun-racun yang terkumpul dari makanan yang tidak tercerna.
“Bermanfaat pula untuk menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, dan tekanan darah tinggi,” jelasnya di kompleks RSUP dr Sardjito, Sabtu (21/7).
Sementara, masa puasa banyak juga digunakan untuk menurunkan berat badan. Hanya, dikatakan dia, perlu cerdas melakukan diet saat Ramadan. Pasalnya, berbagai makanan yang tersedia banyak mengandung gula. Jika pola makan saat puasa tidak dikontrol, hal itu bahkan bisa menaikkan berat badan.
Untuk itu, perlu diketahui bagaimana menjalankan puasa yang baik bagi tubuh dengan memilih asupan yang seimbang. “Pada intinya, perlu mengatur menu makanan saat saat sahur dan berbuka, yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral,” ujarnya.
Untuk menghindari rasa lapar, makanan yang dianjurkan adalah makanan berserat yang biasanya terdapat pada sayur dan buah seperti lembayung, wortel, pepaya, apel dan pir. Saat puasa, asupan makanan dan cairan ke dalam tubuh akan sangat terbatas. Disarankan Nur, sebaiknya mengkonsumsi menu makanan yang mengandung unsur gizi dan air putih secukupnya.
Saat berpuasa, tubuh merasa lemas karena minim asupan, cairan dan gula. Maka, kebanyakan disarankan minum minuman manis saat berbuka untuk mengembalikan energi. Tetapi Nur mengatakan, dalam program diet sehat harus menghindari minuman yang dingin dan kandungan gula yang tinggi. “Jangan minum air dingin atau es ketika berbuka, biasakan berbuka dengan minuman hangat, soalnya perut bisa kembung kalau minum air dingin karena asam lambung dalam tubuh akan meningkat,” urainya.
Selain pantangan itu, selama menjalani diet di masa puasa perlu menghindari juga berbuka dengan yang manis dengan kandungan gula yang tinggi. Tetapi, menu makanan atau minuman pembuka yang manis alami bisa didapatkan dari buah kurma dan air sari buah. Pilihan itu cukup bersahabat karena kandungan gula pada sari buah dapat menaikan kadar gula dengan cepat, namun tidak merangsang produksi insulin seperti pada minuman dengan kandungan gula tambahan yang terdapat pada sirup, teh manis, atau kolak.
Adapun, yang paling utama di samping pantangan itu yakni sebaiknya tidak langsung makan besar saat berbuka. Makan besar secara tiba-tiba akan membuat lambung kaget sehingga proses mencerna makanan sedikit terganggu. Usahakan makan seperlunya dengan menu makanan kecil sebelumnya. Karena, jika terlalu cepat memilih makanan utama, lambung akan bekerja lambat dalam mencerna.
Di samping memperhatikan jenis asupan saat berbuka, penting juga memperhatikan makanan dan pola sehat saat sahur. Jika benar-benar menjalankan diet sehat, maka tidak baik jika langsung tidur setelah sahur. “Setidaknya ada jeda waktu sekitar setengah jam, biar ada waktu untuk mencerna makanan dan memperlancar metabolisme dalam tubuh,” ujar Nur.
Yang terakhir, selain memperhatikan jam makan dan pola konsumsi sehat, diet selama puasa bisa didukung dengan olahraga ringan. Olahraga tersebut sebaiknya dilakukan satu atau dua jam sebelum berbuka. Olahraga yang disarankan pemanasan, yoga kecil, dan jalan kaki.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
0 Please Share a Your Opinion.: