Menanggapi Korsel-AS yang masih meneruskan latihan gabungannya, Kim Jong-un berujar, "Kesabaran kami ada batasnya."
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Minggu (26/8), mengancam pihkanya tidak akan segan terlibat dalam "perang habis-habisan" melawan Korea Selatan (Korsel), jika negara tetangganya itu masih meneruskan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana diketahui, latihan militer gabungan itu sendiri sudah resmi dimulai Korsel dan AS pada Senin (20/8) lalu, dengan tujuan utama adalah menguji kesiapan pertahanan Korsel dari serangan Korut. Korsel-AS bersikeras latihan itu sifatnya hanyalah pertahanan, sementara pemerintahan Pyongyang meyakini itu sebagai latihan demi menghadapi perang nuklir (dengan Korut).
Dalam latihan tahunan kali ini, sebanyak lebih dari 30.000 personil militer AS ikut terlibat. Sebagian besar di antaranya memang berbasis di Korsel, dengan sebanyak 3.000 personil berasal dari pangkalan luar negeri. Latihan ini sendiri diberi tajuk "Penjaga Kemerdekaan Ulchi".
Jong-un sendiri menganggap latihan itu sebagai satu ancaman bagi pihaknya. Ia pun menegaskan bahwa tentaranya kini sudah siap melakoni "pertempuran mematikan", begitu ada sedikit saja kedaulatan teritorial mereka yang dilanggar oleh latihan tersebut.
"Jika musuh sempat melepaskan satu roket saja di wilayah kedaulatan kami... keseluruhan tentara (kami) akan bersatu-padu dan siap menjalankan pertempuran melalui serangan balasan habis-habisan," ungkap Jong-un, sebagaimana diberitan KCNA, kantor berita resmi pemerintah Korut.
"Para perwira kami yang gagah berani... saat ini tengah menanti perintah menentukan untuk terlibat dalam pertemuan hidup-mati melawan para musuh," ujar Jong-un pula, yang disampaikan di depan barisan tentaranya. "Kesabaran kami ada batasnya," tukasnya.
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Minggu (26/8), mengancam pihkanya tidak akan segan terlibat dalam "perang habis-habisan" melawan Korea Selatan (Korsel), jika negara tetangganya itu masih meneruskan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana diketahui, latihan militer gabungan itu sendiri sudah resmi dimulai Korsel dan AS pada Senin (20/8) lalu, dengan tujuan utama adalah menguji kesiapan pertahanan Korsel dari serangan Korut. Korsel-AS bersikeras latihan itu sifatnya hanyalah pertahanan, sementara pemerintahan Pyongyang meyakini itu sebagai latihan demi menghadapi perang nuklir (dengan Korut).
Dalam latihan tahunan kali ini, sebanyak lebih dari 30.000 personil militer AS ikut terlibat. Sebagian besar di antaranya memang berbasis di Korsel, dengan sebanyak 3.000 personil berasal dari pangkalan luar negeri. Latihan ini sendiri diberi tajuk "Penjaga Kemerdekaan Ulchi".
Jong-un sendiri menganggap latihan itu sebagai satu ancaman bagi pihaknya. Ia pun menegaskan bahwa tentaranya kini sudah siap melakoni "pertempuran mematikan", begitu ada sedikit saja kedaulatan teritorial mereka yang dilanggar oleh latihan tersebut.
"Jika musuh sempat melepaskan satu roket saja di wilayah kedaulatan kami... keseluruhan tentara (kami) akan bersatu-padu dan siap menjalankan pertempuran melalui serangan balasan habis-habisan," ungkap Jong-un, sebagaimana diberitan KCNA, kantor berita resmi pemerintah Korut.
"Para perwira kami yang gagah berani... saat ini tengah menanti perintah menentukan untuk terlibat dalam pertemuan hidup-mati melawan para musuh," ujar Jong-un pula, yang disampaikan di depan barisan tentaranya. "Kesabaran kami ada batasnya," tukasnya.
http://www.beritasatu.com/asia/68037-latihan-militer-korsel-as-berlanjut-korut-ancam-perang.html
Rating Artikel : 5Jumlah Voting : 99 Orang
0 Please Share a Your Opinion.: