23 September 2012

Mengaktifkan Fitur Hybrid Boot di Windows 8

Startup yang menggunakan Hybrid Boot prinsipnya menggunakan konsep hibernasi / hibernate untuk proses startup dengan menyimpan memori core Windows ke hard disk dan memanggilnya lagi saat boot sehingga menjadi lebih cepat. Jadi, prinsipnya menggabungkan hibernasi dan normal boot. Keuntungan menggunakan fitur ini adalah waktu startup menjadi lebih cepat lagi. Pada Hybrid Boot, keuntungannya seluruh driver, services, dan device tidak perlu diinisialisasi dan dijalankan setiap kali boot. Data ini akan dibaca dari file hiberfil.sys dan melanjutkan driver atau service yang ditunda akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan dijalankan dengan “cara lama” yaitu Normal Boot atau Cold Boot. Perbedaan prinsip Hybrid Boot dan Normal Boot terlihat pada gambar berikut.


Seperti yang telah saya bahas di artikel berikut, startup dengan Hybrid Boot berjalan sangat cepat yaitu hanya 12 detik saja, lebih cepat 38% dari Normal Boot. Hal ini telah saya uji sendiri pada netbook dengan hard disk berjenis  SATA-II 5400 rpm. Mungkin akan lebih cepat lagi jika Anda menggunakan Solid State Disk atau menggunakan motherboard yang memiliki fitur UEFI (Unified Extensible Firmware Interface).
Berikut adalah cara kerja dari Hybrid Boot. Pada proses shutdown komputer, Hybrid Boot akan me-log off pengguna, menutup seluruh aplikasi, dan menunda (suspend) seluruh sistem pada file hibernation yaitu hiberfil.sys.  Sedangkan pada proses startup atau boot komputer, Hybrid Boot akan melanjutkan device, driver, dan services yang telah ditunda dari file hiberfil.sys, kemudian pengguna log on ke Desktop dan seluruh aplikasi startup dipanggil.
Sekarang, bagaimana cara mengetahui dan memastikan bahwa fitur Hybrid Boot telah aktif pada komputer Anda? Ikuti langkah-langkah berikut.
 Artikel ini ditulis oleh Danny (JasaIT). Dilarang keras menyalin keseluruhan atau bagian dari artikel ini tanpa mencantumkan link asli artikel ini.
1. Pertama Anda harus memastikan apakah terdapat file hiberfil.sys pada komputer Anda. Untuk mengeceknya, silakan buka File Explorer, kemudian pada menu Ribbon, klik View, kemudian pastikan terdapat tanda centang pada Hidden Items.
2. Pada menu yang sama, klik Options. Jendela Folder Options akan terbuka.
3. Pada View > Advanced Settings, hilangkan tanda centang pada opsi “Hide protected operating system files (recommended)“.
4. Pastikan terdapat file hiberfil.sys di drive C:\ atau partisi dimana Anda meng-install Windows 8.
5. Sekarang, kita akan memastikan apakah fitur hibernation telah aktif. Arahkan kursor mouse ke pojok kiri bawah layar, klik kanan pada thumbnail menu Start yang muncul untuk mengakses Quick Access Menu. Pilih “Command Prompt (Admin)“.
6. Jendela Command Prompt akan muncul. Ketikkan perintah berikut, lalu tekan Enter:
powercfg /h on
7. Tutup jendela Command Prompt.
8. Terakhir, pastikan bahwa Hybrid Boot telah aktif. Ikuti langkah dari nomor 1 sampai 3
9. Pastikan terdapat tanda centang pada opsi “Turn on fast startup (recommended)“. Klik “Save changes“, lalu tutup jendela Power Options.
10. Sekarang, komputer Anda dapat menggunakan fitur Hybrid Boot. Untuk mengeceknya, silakan lakukan Shut down. Untuk yang belum mengetahui cara Shut down di Windows 8, caranya agak berbeda dengan cara men-shutdown di Windows versi sebelum Windows 8. Pada Windows 8, Anda harus membuka Charms Bar dengan menggerakkan kursor mouse ke ujung kanan bawah atau kanan atas layar, klik Settings, kemudian Power. Pada daftar opsi yang tersedia pilih opsi “Shut down“.
Anda tidak ingin menggunakan fitur Hybrid Boot dan ingin menggunakan Normal Boot saja? Hilangkan tanda centang pada opsi “Turn on fast startup (recommended)” di langkah 9 di atas, lalu klik “Save changes“.
 Artikel ini ditulis oleh Danny (JasaIT). Dilarang keras menyalin keseluruhan atau bagian dari artikel ini tanpa mencantumkan link asli artikel ini.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk fitur Hybrid Boot seperti berikut:
  • Driver komputer Anda harus mendukung fitur Hibernation.
  • Fitur Hibernation harus aktif terlebih dulu pada komputer Anda.
  • Hybrid Boot tidak dapat digunakan jika Anda meng-install Windows 8 pada Virtual Machine.
  • Hybrid Boot hanya dapat digunakan jika Anda memilih opsi “Shut down” pada langkah nomor 10 di atas. Opsi “Restart” akan melakukan proses shutdown dan startup seperti layaknya Normal Boot.
  • Tidak ada efek samping dari Hybrid Boot terhadap komputer Anda, selain proses startup yang lebih cepat 30% hingga 50% (tergantung hardware dan konfigurasi komputer Anda).
  • Proses startup akan berjalan lebih cepat jika Anda menonaktifkan program yang tidak diperlukan pada saat startup. Untuk menghapus program yang tidak diperlukan saat startup, klik kanan pada Taskbar, pilih Task Manager. Klik tanda panah di samping “More details“. Pindah ke tab Startup. Pilih program yang ingin dibuang saat startup, lalu klik kanan dan pilih “Disable“. Tutup Task Manager.
Selengkapnya
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: