Zarqun dan Yakut, dua robot ciptakan ITB yang minggu
lalu menjadi juara dunia di 18th Trinity College Fire Fighting Home
Robot Contest, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat akan dikembangkan
menjadi robot-robot lain. Salah satunya menjadi robot pendeteksi bom.
“Ini bisa dikembangkan menjadi apapun. Menjadi robot penjinak bom
misalnya,” tutur Syawaludin Rachmatullah, salah satu anggota tim
robotika ITB yang ikut bertanding di kompetisi tersebut.
Menurut Syawal, secara teknis robot-robot tersebut bisa dikembangkan
menjadi robot yang akan membantu manusia. Untuk menjadi robot
pendeteksi bom, robot-robot tersebut tinggal ditambahkan beberapa
perangkat pendukungnya. Misalnya sensor ultrasonic, kamera dan material
yang kuat
Hal yang sama diungkapkan oleh Kusprasapta Mutijarsa, Dosen sekaligus
Pembina Tim Robotika ITB. Menurutnya, robot-robot ciptaan timnya bisa
dikembangkan menjadi robot militer, pendeteksi bom, ataupun kendaraan
berbasis roda.
“Pada dasarnya kemampuan robot tergantung dari program yang
ditanamkan. Dan yang pasti robot ini harus bisa membantu manusia.
Misalnya jika dikembangkan menjadi kendaraan berbasis roda, anggap saja
mobil yang ada saat ini, saat menemui medan yang sulit maka mekanisme
robot bisa diandalkan. Nanti keluar kaki-kakinya sehingga bisa
menjelajah medan yang sulit. Ini kan mungkin saja,” katanya.
Sedangkan untuk pendeteksi bom, lanjutnya, robot tersebut tinggal
ditambahkan sensor dan kamera. Robot ini akan mendeteksi benda yang
dicurigai sebagai bom kemudian akan melakuan langkah-langkah yang perlu
dilakukan.
“Namun tetap saja peran manusia sangat besar. Bukan berarti robot
ini yang akan menjinakan bom, tapi manusia yang melakukannya. Robot
tersebut hanya mendeteksi dan menjadi pengaman jika ternyata benda yang
dicurigai tersebut merupakan bom betulan. Sehingga tidak ada korban
manusia disini,” papar pria yang biasa dipanggil Soni ini.
Pun demikian, Soni mengakui saat ini dari pihak kepolisian sudah
menggunakan robot untuk mendeteksi bom. Namun masih menggunakan
controller manual.
“Saat ini sudah pakai robot. Tapi robotnya masih dijalankan pakai controller,” tukasnya.
ITB bersama dengan UGM dan UNIKOM berhasil menjadi juara dalam ajang
kompetisi robot tingkat dunia di Amerika Serikat. Tim dari Indonesia
memboyong juara untuk kategori Fire Fighting Berkaki (ITB), Beroda (UGM)
dan RoboWaiters (UNIKOM).
0 Please Share a Your Opinion.: