13 Januari 2013

Padangsidimpuan Berstatus Endemis DBD

Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan berstatus endemis spo radis Demam Berdarah Dengue (DBD). “Kami sudah tetapkan Kota Padangsidimpuan sebagai endemis DBD spo radis,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan Doriah Hafni Lubis kepada SINDO, Rabu (9/1).

Dia mengatakan, saat ini 19 daerah sudah terkena penyebaran nyamuk DBD, seperti Padangmatinggi, Kelurahan Wek V, WI, Tano Bato, Sadabuan, Losung Batu, Kampung Losung, Ujung Padang, dan Sabungan. Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei jentik yang dilakukan tim dari Dinkes Kota Padangsidimpuan, penye bar - an nyamuk tersebut sudah me - ma suki hampir di seluruh dae - rah berjuluk Kota Salak.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan fog ging di sejumlah daerah. Fog ging dilakukan untuk pen - ce gahan sementara per kem - bang biakan jentik nyamuk. Fog ging dilakukan setelah tim dari Dinkes Kota Padangsidimpuan, menemukan jentik nyamuk di daerah yang dianggap rawan DBD. “Kami tidak akan me la ku kan fogging sebelum me ne mu kan titik nyamuk, tapi kami akan mencari asal nya - muk ter lebih dahulu,” ujarnya.

Doriah mengungkapkan, beberapa hari ke depan akan melakukan Pemberantasan Sa rang Nyamuk (PSN) secara massal. Upaya pemberantasan DBD yang efektif adalah dengan memutus mata rantai penularan, me lalui pemberantasan jentik. “Selama ini, kesadaran masyarakat untuk memutus mata rantai nyamuk masih minim,” jelasnya. Selama 2012, di Kota Padangsidimpuan terdapat 69 orang yang terkena penyakit DBD dan dua di antaranya meninggal dunia.

Ketua Komisi III DPRD Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution mendesak, kepada petugas kesehatan untuk me maksimalkan sosialisasi kepada masyarakat tentang tata cara pemberantasan nyamuk. “Selain di rumah, sekolah-sekolah juga harus menjadi perhatian, karena tingkat kebersihan di sekolah masih minim,”ujarnya
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: