28 Juli 2012

Pembelian 100 Tank Leopard Mulus

Hartind menyatakan, kedatangan Leopard akan terus mengalir dengan total 100 buah hingga 2014 mendatang. Dia juga menjelaskan bahwa penolakan sebagian anggota parlemen, terutama dari partai oposisi, tak menggangu proses pembelian tank tersebut. "(Penolakan) itu memang ada, namun terjadi dalam diskusi kecil. Tak membuat pembelian tank menjadi batal," jelasnya.

Sebanyak 15 tank yang akan di tahap pertama rencananya akan ditempatkan di wilayah Jawa. Namun, tak menutup kemungkinan tank yang datang kemudian akan dikirim ke daerah-daerah perbatasan. "Kita sedang mempersiapkan kapal untuk mengangkutnya jika memang akan ditempatkan di sana," ujar mantan atase pertahanan Indonesia di Malaysia ini.

Kekhawatiran DPR akan terganggunya pembelian 100 unit tank Leopard akibat penolakan sebagian anggota parlemen Jerman, ternyata tak terbukti. Kepala Pusat Komunikasi Publik menyatakan bahwa proses pembelian tank berbobot 60 ton itu berjalan mulus dan sudah tuntas. "Oktober ini, pada saat HUT TNI, anda sudah akan melihat 15 unit Leopard," kata Hartind di Jakarta, Jumat (27/7).
Super Tucano 
 
Sementara itu, siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) yang diterima Suara Karya di Jakarta, menyatakan empat pesawat tempur ringan Super Tucano yang telah dibeli Indonesia segera diterbangkan dari Sao Paulo, Brasil, ke Jakarta.
 
"Setelah bekerja selama tiga hari, tim pemeriksa menyatakan bahwa pesawat nomor seri produksi 179 dan 180 dalam kondisi baik. Dengan demikian, saat ini empat pesawat Super Tucano TNI-AU telah siap untuk diterbangkan ke Indonesia yang direncanakan akan dilakukan pada pertengahan bulan Agustus 2012," demikian Dispenau.
 
Tim dari Kemenhan dan TNI AU telah mengecek langsung serta melakukan test penerbangan di pabrikan pesawat Super Tucano seri produksi 179 dan 180 di fasilitas produksi Embraer di Gaveao Peixoto Sao Paulo, Brasil.
 
Tim pemeriksa yang dipimpin oleh Letkol (Lek) Alit Erbawa dengan anggota Letkol Tek Sianturi, Mayor Pnb James Yanes Singal dan Mayor (Tek) Yani Prasetyo melakukan pemeriksaan pesawat meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan dan uji terbang.
 
Sedangkan, pemeriksaan di darat dimulai dari melihat kondisi fisik pesawat, pemeriksaan instrumen pesawat sebelum dan sesudah mesin dinyalakan dan pemeriksaan kendali pesawat selama taxy. 
 
Dalam uji terbang yang dilaksanakan hingga ketinggian 25.000 kaki, diperiksa beberapa sistem pesawat meliputi sistem bahan bakar, tekanan udara, auto pilot, mesin, navigasi, komunikasi, penembakan (simulasi), dan landing gear. Selain itu diperiksa pula handling pesawat selama dilakukan berbagai manuver.


Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: