JAKARTA - Kementerian pertahanan merupakan pemegang alokasi terbesar diantara kementerian lainnya, yakni mencapai Rp 77,7 triliun. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan bahwa anggaran untuk senjata mencapai Rp40 triliun.
Tujuh kementerian dan lembaga tersebut adalah Kementerian Pertahanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp77,7 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Rp69,1 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp66 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp43,4 triliun, Kementerian Agama Rp41,7 triliun, Kementerian Perhubungan Rp31,4 triliun, dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp31,2 triliun.
Purnomo menegaskan, tambahan alokasi anggaran Kemhan dalam RAPBN 2013 bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan militer dan nonmiliter di dalam negeri. “Biasanya 50% untuk gaji pegawai. Untuk peralatan kira-kira Rp 40 triliun, tapi ada pemeliharaan dan perawatan,” kata Purnomo, tadi malam.
Ia mengatakan, pembangunan kekuatan pertahanan akan dilakukan besar-besaran, mengingat selama lebih dari 15 tahun tak pernah membangun kekuatan pertahanan . Sementara kondisi ekonomi di dalam negeri cukup baik.
“Sebetulnya misi itu bagian dari misi 5 tahun , karena itu bagian dari pembangunan jangka menengah. Misi visi kita ingin untuk meningkatkan kemampuan pertahanan ,” kata Purnomo.
Purnomo mengatakan anggaran yang tercantum dalam RAPBN 2013 sebesar Rp 77 triliun untuk Kementerian Pertahanan, merupakan pagu indikatif untuk belanja modal, belanja barang, dan belanja pegawai. Alokasi anggaran untuk Kemhan tersebut meningkat jika dibandingkan pada 2012 anggaran untuk Kemhan sebesar Rp 72 triliun.
Pemerintah, ujarnya, mengalokasi anggaran untuk alat utama sistem senjata (alutsista) selama 5 tahun (2010-2014) sebesar Rp 150 triliun. Alokasi anggaran itu, Rp 50 triliun untuk industri dalam negeri, Rp35 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan, dan Rp 65 triliun untuk pembelian alutsista.
Tujuh kementerian dan lembaga tersebut adalah Kementerian Pertahanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp77,7 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Rp69,1 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp66 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp43,4 triliun, Kementerian Agama Rp41,7 triliun, Kementerian Perhubungan Rp31,4 triliun, dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp31,2 triliun.
Purnomo menegaskan, tambahan alokasi anggaran Kemhan dalam RAPBN 2013 bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan militer dan nonmiliter di dalam negeri. “Biasanya 50% untuk gaji pegawai. Untuk peralatan kira-kira Rp 40 triliun, tapi ada pemeliharaan dan perawatan,” kata Purnomo, tadi malam.
Ia mengatakan, pembangunan kekuatan pertahanan akan dilakukan besar-besaran, mengingat selama lebih dari 15 tahun tak pernah membangun kekuatan pertahanan . Sementara kondisi ekonomi di dalam negeri cukup baik.
“Sebetulnya misi itu bagian dari misi 5 tahun , karena itu bagian dari pembangunan jangka menengah. Misi visi kita ingin untuk meningkatkan kemampuan pertahanan ,” kata Purnomo.
Purnomo mengatakan anggaran yang tercantum dalam RAPBN 2013 sebesar Rp 77 triliun untuk Kementerian Pertahanan, merupakan pagu indikatif untuk belanja modal, belanja barang, dan belanja pegawai. Alokasi anggaran untuk Kemhan tersebut meningkat jika dibandingkan pada 2012 anggaran untuk Kemhan sebesar Rp 72 triliun.
Pemerintah, ujarnya, mengalokasi anggaran untuk alat utama sistem senjata (alutsista) selama 5 tahun (2010-2014) sebesar Rp 150 triliun. Alokasi anggaran itu, Rp 50 triliun untuk industri dalam negeri, Rp35 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan, dan Rp 65 triliun untuk pembelian alutsista.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=257664:-15-tahun-nihil-pembangunan-ketahanan&catid=59:kriminal-a-hukum&Itemid=91
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
0 Please Share a Your Opinion.: