23 Agustus 2012

Terapi Mata Bagi yang Sering Kerja di Depan Monitor Komputer

Kebiasaan berada terlalu lama untuk menatap layar monitor komputer (tentunya yang sedang aktif dipakai alias menyala–sebab kalau menatap layar monitor yang sedang padam sih bila bukan sedang melamun, ya mungkin kurang kerjaan atau kurang waras :)) adalah kebiasaan yang beresiko tinggi bagi mata.  Apalagi bila jarak antara mata dengan layar monitor terlalu dekat–hal yang sering secara tidak sadar kita lakukan–yakni di bawah jarak 40 sentimeter.  Dampaknya bisa menimbulkan pendarahan pada pembuluh darah di otak–yang beberapa waktu lalu terjadi dan kebanyakan kasus pendarahan di otak sampai mengakibatkan meninggal dunia adalah pada orang-orang yang keranjingan bermain game online sampai belasan jam secara non-stop.  Dampak lainnya adalah perubahan pada bola mata, yakni terjadinya mata juling.

Mata juling dalam kasus kebiasaan menatap terlalu lama pada layar komputer yang menyala, adalah akibat dari “pemaksaan” bola mata untuk menatap pada satu area secara monoton dalam waktu lama.  Mata juling umumnya merupakan bawaan sejak lahir atau karena masalah pada bola mata yang tidak ditangani sejak dini sewaktu kecil.  Bila demikian, maka setelah dewasa sangat sulit untuk dinormalkan.

Namun dalam kasus perubahan menjadi juling karena kebiasaan menatap layar monitor komputer secara monoton dalam waktu yang sangat lama, sebenarnya lebih mudah dipulihkan.  Bagi orang-orang yang pekerjaan atau tugasnya menuntut bekerja lama di depan layar komputer, biasanya disarankan untuk mengambil jeda untuk mengistirahatkan mata setelah beberapa waktu.  Namun bagi yang mengabaikan saran yang bermanfaat ini dan terlanjur mengalami perubahan menjadi juling pada bola mata, masih bisa dilakukan latihan terapeutik untuk mengembalikan posisi bola mata ke posisi asal.  Jadi, latihan terapeutik ini hanya berhasil pada pemilik bola mata yang normal, namun karena kebiasaan salah itu menjadi juling.

Terapinya adalah dengan mengangkat satu jari, umumnya dipakai jari telunjuk, dan mata memandang dan bergerak mengikuti gerakan ujung jari tersebut.  Gerakan jari dimulai perlahan dengan memindahkan jari dari kiri ke kanan, kembali ke kiri, lalu ke kanan lagi.  Perpindahan jari dengan gerakan horizontal ini dilakukan antara 10-15 kali.  Lalu gerakkan ujung jari dari atas ke bawah, kembali ke atas, lalu ke bawah lagi, juga antara 10-15 kali.  Selanjutnya gerakan ujung jari membuat lingkaran, juga dilakukan antara 10-15 kali tentunya sama-sama dengan gerakan perlahan.  Banyaknya gerakan saya usulkan 10-15 kali, karena belum ada penelitian khusus berapa banyak jumlah gerakan efektif untuk upaya latihan terapeutik ini.

Saya memberanikan diri untuk membagikan kiat ini karena saya dulu mengalami kecenderungan menjadi juling, lalu setelah mencoba melatih bola mata memandang dengan mengikuti arah ujung jari telunjuk saya dengan pola gerak seperti saya paparkan tersebut, bola mata saya kembali normal.  Itu terjadi mungkin karena kondisi juling yang saya alami dulu belum begitu parah dan belum terlalu lama terjadi.  Entah apakah kiat ini bisa efektif bila anda sudah belasan tahun melakukan kebiasaan memandang monoton ke layar komputer yang menyala dalam kurun waktu yang cukup lama dan mengalami juling secara perlahan.

Last but not least,  yang terbaik adalah melakukan saran pencegahan: yakni membiasakan mengistirahatkan mata setelah 10-15 menit dipakai memelototi layar komputer yang menyala.  Itu jauh lebih baik daripada pontang-panting mengobati bila terjadi gangguan atau kerusakan pada mata kita.  Sebab mencegah selalu jauh lebih baik dan lebih murah dibandingkan mengobati bila sudah terlanjur sakit.

http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2012/08/22/terapi-mata-bagi-yang-sering-kerja-di-depan-monitor-komputer/
Rating Artikel : 5Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: