26 Maret 2013

Kejanggalan Pemindahan 4 Pembunuh Kopassus Diselidiki


Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, mengaku akan melakukan evaluasi pasca terjadinya penyerangan oleh sekelompok orang bersenjata di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu dini hari tadi. Pengamanan Lapas juga akan ditingkatkan.

Menurut Denny, saat ini instansinya tengah menelusuri kemungkinan adanya kejanggalan pemindahan empat tersangka dari Polda ke Lapas yang dilakukan dalam waktu 24 jam. "Sedang diverifikasi oleh tim di lapangan, tentu saja apa jawabannya, kita harus sedikit bersabar menunggu, yang pasti SOP kita penuhi," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu 23 Maret 2013.

Namun Denny meyakini pemindahan para tersangka itu sesuai prosedur. "Kalaupun nanti setelah kita lihat ada yang meleset dan tidak terpenuhi tentu akan kita evaluasi."

Dia mengatakan bahwa status para tersangka itu tahanan titipan. Mereka sebelumnya ada di Polda, lalu dipindahkan ke Lapas Sleman. "Tentu prosedur yang sebenarnya biasa saja, menjadi bermasalah karena ada insiden itu," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya empat orang tersangka pembunuh anggota Kopassus, Sertu Heru Santoso, tewas diberondong tembakan belasan orang tak dikenal di dalam selnya di Lapas Cebongan.

Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso, mengaku siap membantu tugas penyidikan yang dilakukan Polda DIY untuk mengungkapkan kasus ini secara tuntas. Ia minta agar semua pihak jangan berspekulasi siapa penyerang lapas Sleman ini. "Jika saya tahu maka akan saya beri informasi," kata dia.

Ia menjelaskan, kasus tewasnya Serka Heru Santosa tidak ada kaitannya dengan Kopassus. Serka Heru sudah menjadi anggota Den Intel Kodam IV Diponegoro dan bukan lagi anggota Kopassus ataupun Kodim Yogyakarta. viva.co.id
Previous Post
Next Post

2 komentar: