29 Juli 2012

Indonesia-China Bangun Rudal Bersama

ilustrasi
Hal itu diakui oleh Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin. Kerjasama tersebut kini sudah berjalan. "Secara diplomasi Indonesia Menhan Indonesia dengan Menhan China sudah sepakat untuk latihan-latihan dan meningkatkan kerjasama militer," kata politisi PDI Perjuangan ini kepada INILAH.COM, Sabtu (28/7/2012).

Ia menjelaskan kerjasama tersebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Hanya saja, untuk latihan perang bersama belum dilakukan. Akan tetapi, keinginan untuk latihan perang bersama memang ada. "Beberapa minggu lalu misalnya diadakan latihan teknis, menembak bersama, menggunakan senjata bersama. Taktis dulu baru latihan perang," terang purnawirawan TNI ini.

Kerjasama ini juga diakuinya dalam bentuk persenjataan rudal. Modelnya, kapal perang dibuat oleh Indonesia. Sementara, peralatan perangnya yaitu rudal masih dibuat di RRC.

Namun, lanjutnya, keinginan ke depannya adalah rudal juga akan dibuat di Indonesia. Dan itu kerjasama militer yang diharapkan. "Dalam kerjasama non teknis, dalam pembangunan program-program pembangunan produksi alutista. Setiap pembelian senjatan diadakan transfer of teknologi (ToT), seperti membeli rudal. Ke depan akan dilanjutkan pembuatan di Indonesia," jelasnya.

Untuk sumber dana, di awal ini masih menggunakan dana alokasi alutsista yang sudah dianggarkan. Indonesia masih membeli peralatan dari China. Namun, diupayakan untuk diproduksi bersama dan dijual atas nama Indonesia dan China. "Ini merupakan bagian kebutuhan aliutista TNI, sehingga hasilnya dibeli oleh TNI. Bisa jadi pada suatu saat dijual bersama-sama," ucapnya.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.: