Mendengar musik-musik Islami pada saat bulan Ramadan mungkin hal biasa, namun menjadi unik jika pesan-pesan Ramadan itu dikemas dalam musik hip hop yang diproduksi oleh seorang perempuan muslim.
Ia adalah Masaniai Muhammad Ali. Masaniai tidak menguasai bahasa Arab. Ia tidak menggunakan hijab. Malah perempuan keturuanan Samoa itu nyaman menggunakan topi bisbolnya.
Masaniai mengaku kalau dirinya bukanlah tipikal perempuan Muslim lainnya. Namun kecintaannya pada Islam, agama yang dianutnya, dan juga kesenangannya dengan musik hip hop tidak bisa diragukan lagi.
Pada 19 Juli lalu, sehari sebelum umat Islam di Amerika Serikat memasuki Ramadan, album karyanya APDTA (All Praise is Due To Allah) dirilis. Tak nyana, karyanya menjadi album pertama yang diproduksi perempuan Muslim dalam kesempatan Ramadan.
Dalam proyek itu, Masaniai tidak sendirian. Ia menggandeng Hassan Diop dari Los Angeles yang juga piawai melantunkan pesan-pesan Islami dalam nada hip hop. Hasilnya ialah lagu berjudul Night Prayer.
Peluncuran album itu tak hanya bertepatan dengan Ramadan, melainkan juga dengan sensus penduduk AS pada 1 Mei 2012. Hasil sensus tersebut menyeruakkan kabar gembira: Islam merupakan agama yang berkembang paling pesat di AS. Berdasarkan sensus Muslim yang hidup di AS bertambah sekitar 1 - 2,6 juta jiwa dari tahun 2000 hingga 2010 atau sekitar 66,7 persen.
Walau Islam berkembang pesat di AS, Masaniai mengaku masih ada yang berpandangan negatif terhadap Islam. Karenanya, Masaniai ingin mengubah pandangan itu dengan album APDTA miliknya. Apalagi, lirik dalam lagu-lagunya mengajak persatuan dan toleransi antaragama dan budaya juga antiterorisme.
Karena diluncurkan pada bulan yang penuh berkah ini, Masaniai pun membagi kebahagiaannya dengan memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari pendapatan album itu kepada Yayasan 'Save the Children'.
Masaniai yang besar di California memang telah jatuh cinta pada musik sejak usia kanak-kanak. Besar di lingkungan keluarga Muslim tidak berarti mengendorkan semangatnya untuk menggeluti hip hop. Kecintaannya pada musik telah berbuah.
Masaniai memang selalu penuh energi. Musisi yang juga penulis lagu dan penyanyi ini, adalah pendiri dan pemilik Nation19, label untuk pakaian dan majalah, yang didirikannya bersama saudara perempuan yang juga manajernya: Queen Muhammad Ali.
Karya perempuan yang penuh talenta ini antara lain, menggubah musik untuk artis pemenang Grammy, Wyclef Jean dan membuat musik untuk MTV’s “Adventures in Hollyhood” yang dibintangi oleh group rap pemenang Academy Award, Three 6 Mafia.
Banyak karya lain yang telah dibuat dan tentu masih banyak karya lainnya yang akan tercipta dari seorang Masaniai. http://www.metrotvnews.com
Ia adalah Masaniai Muhammad Ali. Masaniai tidak menguasai bahasa Arab. Ia tidak menggunakan hijab. Malah perempuan keturuanan Samoa itu nyaman menggunakan topi bisbolnya.
Masaniai mengaku kalau dirinya bukanlah tipikal perempuan Muslim lainnya. Namun kecintaannya pada Islam, agama yang dianutnya, dan juga kesenangannya dengan musik hip hop tidak bisa diragukan lagi.
Pada 19 Juli lalu, sehari sebelum umat Islam di Amerika Serikat memasuki Ramadan, album karyanya APDTA (All Praise is Due To Allah) dirilis. Tak nyana, karyanya menjadi album pertama yang diproduksi perempuan Muslim dalam kesempatan Ramadan.
Dalam proyek itu, Masaniai tidak sendirian. Ia menggandeng Hassan Diop dari Los Angeles yang juga piawai melantunkan pesan-pesan Islami dalam nada hip hop. Hasilnya ialah lagu berjudul Night Prayer.
Peluncuran album itu tak hanya bertepatan dengan Ramadan, melainkan juga dengan sensus penduduk AS pada 1 Mei 2012. Hasil sensus tersebut menyeruakkan kabar gembira: Islam merupakan agama yang berkembang paling pesat di AS. Berdasarkan sensus Muslim yang hidup di AS bertambah sekitar 1 - 2,6 juta jiwa dari tahun 2000 hingga 2010 atau sekitar 66,7 persen.
Walau Islam berkembang pesat di AS, Masaniai mengaku masih ada yang berpandangan negatif terhadap Islam. Karenanya, Masaniai ingin mengubah pandangan itu dengan album APDTA miliknya. Apalagi, lirik dalam lagu-lagunya mengajak persatuan dan toleransi antaragama dan budaya juga antiterorisme.
Karena diluncurkan pada bulan yang penuh berkah ini, Masaniai pun membagi kebahagiaannya dengan memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari pendapatan album itu kepada Yayasan 'Save the Children'.
Masaniai yang besar di California memang telah jatuh cinta pada musik sejak usia kanak-kanak. Besar di lingkungan keluarga Muslim tidak berarti mengendorkan semangatnya untuk menggeluti hip hop. Kecintaannya pada musik telah berbuah.
Masaniai memang selalu penuh energi. Musisi yang juga penulis lagu dan penyanyi ini, adalah pendiri dan pemilik Nation19, label untuk pakaian dan majalah, yang didirikannya bersama saudara perempuan yang juga manajernya: Queen Muhammad Ali.
Karya perempuan yang penuh talenta ini antara lain, menggubah musik untuk artis pemenang Grammy, Wyclef Jean dan membuat musik untuk MTV’s “Adventures in Hollyhood” yang dibintangi oleh group rap pemenang Academy Award, Three 6 Mafia.
Banyak karya lain yang telah dibuat dan tentu masih banyak karya lainnya yang akan tercipta dari seorang Masaniai. http://www.metrotvnews.com
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
0 Please Share a Your Opinion.: